PMK Meningkat Capai 3.071 Kasus

PMK Meningkat Capai 3.071 Kasus

RK ONLINE - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Provinsi Bengkulu mencatat adanya peningkatan secara signifikan terhadap hewan ternak yang terjangkit Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Hingga Jumat (15/7), total kasus PMK di Provinsi Bengkulu mencapai  3.071 kasus.  

"Ada penambahan kasus positif PMK yang signifikan sejak awal wabah ini di Bengkulu. Walaupun demikian jumlah kasus kematian masih rendah," ungkap Kepala Disnakeswan Provinsi Bengkulu, drh. Muhammad Syarkawi. 

Dirincikannya, dari 3.071 kasus positif tersebut sebanyak 1.059 ekor ternak telah dinyatakan sembuh dan 2 hewan dilaporkan mati serta di stepping out atau potong bersyarat 4 kasus. Saat ini  masih menyisakan kasus aktif harian sebanyak 2.006 ekor ternak lagi.

"Disnakeswan beserta pihak terkait terus mengupayakan penyembuhan terhadap kasus aktif ini," ujar Syarkawi. 

Walupun kasus PMK di Bengkulu tidak menyebabkan kasus kematian yang tinggi namun wabah tersebut akan berdampak signifikan terhadap perekonomian. Sehingga masyarakat khususnya para peternak dihimbau untuk terus memeksimalkan upaya penanganannya. 

Sementara itu, Satuan Tugas (Satgas) penanganan PMK Provinsi Bengkulu mencatat realisasi penyuntikan vaksin terhadap hewan ternak telah mencapai 7.299 dosis.

"Dari jumlah total mencapai 8.300 dosis vaksin, realisasi vaksinasi PMK sudah disuntikan kepada 7.299 ekor hewan ternak berkuku belah baik sapi, kerbau dan kambing," tambah Syarkawi.

Sebarannya, di Kabupaten Kepahiang 444 dosis, Bengkulu Utara 982 dosis, Rejang Lebong 400 dosis, Seluma 1.500 dosis, Bengkulu Selatan 1.005 dosis. Lalu Kabupaten Mukomuko 1.000 dosis, Bengkulu Tengah 927 dosis, Kaur 400 dosis, Kota Bengkulu 490 dosis dan UPTD dan PPT 151 dosis.  

"Bantuan vaksin PMK yang ada telah disebar ke zona merah PMK. Kita berusaha menerima bantuan dan masih menunggu tambahan vaksin, " ujar Syarkawi. 

Dalam menghadapi kondisi saat ini, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu terus berupaya semaksimal mungkin mengendalikan wabah PMK di wilayah ini. Mulai dengan memaksimalkan pelaksanaan vaksinasi PMK hingga upaya antisipasi strategis lainnya seperti menghentikan mobilisasi ternak luar daerah. Selain itu, peternak juga diminta melakukan upaya lain seperti pemberian vitamin, menjaga dan memperhatikan kebersihan kandang serta tidak memasukan ternak dari zona merah PMK tanpa keterangan sehat. (gju)

Sumber: