Masyarakat Diminta Bersabar Permasalahan Migor

Masyarakat Diminta Bersabar Permasalahan Migor

RK ONLINE - Setelah pemerintah mencabut Harga Eceran Tertinggi (HET) terkait minyak goreng (Migor) kemasan, keberadaan Migor kembali melimpah ruah. Hanya saja harga minyak yang di kembalikan ke mekanisme pasar saat ini dikeluhkan masyarakat lantaran harganya yang mahal. Sedangkan untuk minyak subsidi yakni Migor curah belum tersedia. Menyikapi hal ini, Wakil Walikota (Wawali) Bengkulu, Dedy Wahyudi, SE,MM meminta masyarakat untuk bersabar karena saat ini pemerintah masih fokus untuk ketersediaan Migor. "Kita menghormati keputusan dari pusat mengenai HET yang sudah diumumkan pada beberapa hari lalu. Untuk saat ini kita fokuskan ketersediaan minyak terlebih dahulu, dimana pekan lalu ibu-ibu kebingungan kemana hilangnya Migor, dan sekarang sudah tersedia kembali," kata Dedy Wahyudi, Selasa (22/3). Ia menambahkan, dengan kondisi saat ini, dengan adanya perubahan yang sangat signifikan terhadap harga Migor yang semula disubsidi sekarang sudah tidak lagi, tentunya sangat terasa pengaruhnya bagi masyarakat. Hanya saja kebijakan yang diambil pemerintah dengan mencabut HET Migor kemasan dianggap salah satu solusi untuk melepas rantai permainan mafia pada saat ini. Wawali Dedy memaparkan, saat setelah pemerintah mengumumkan Per 1 Februari, ketetapan HET Migor dimana masing-masing untuk minyak goreng curah Rp 11.500, minyak goreng kemasan sederhana Rp13.000, dan minyak goreng kemasan premium Rp14.000. Keberadaan minyak langsung hilang bak ditelan bumi, tentunya hal ini menunjukkan adanya kejanggalan. "Setelah sudah putuskan pencabutan subsidi, saat ini berbagai ragam merek pun muncul, sangat disayangkan sebenarnya. Untuk itu, saya mohon masyarakat untuk bersabar. Kita sedang mengupayakan solusi terbaik dari besarnya masalah ini," demikian Dedy Wahyudi.   Pewarta : Gatot Julian/Krn

Sumber: