Puluhan Sekolah Terancam Tutup

Puluhan Sekolah Terancam Tutup

Terbanyak di Kecamatan Bermani Ilir

RK ONLINE - Puluhan sekolah di Kabupaten Kepahiang tingkat SD dan SMP terancam ditutup. Alasannya karena jumlah pelajarnya tidak mencukupi jumlah minimal yang ditentukan oleh pemerintah. Terlebih, Pemkab Kepahiang juga sudah menerima regulasi yang mengisyaratkan sekolah yang minim pelajar akan ditutup dan digabung dengan sekolah terdekat. Sekkab Kepahiang, Dr. Hartono, M.Pd mengatakan regulasi dari pemerintah pusat terkait penutupan sekolah yang pelajarnya tidak mencukupi batas minimal sudah diterima pihaknya. Hanya saja untuk menerapkan penutupan sekolah pihaknya masih akan melakukan kajian. Untuk di Kabupaten Kepahiang, sekitar 20 hingga 25 sekolah tingkat SD dan SMP yang terancam ditutup. Paling banyak berada di Kecamatan Bermani Ilir. "Aturannya memang sudah ada, hanya saja untuk mengambil kebijakan penutupan sekolah masih kita pertimbangkan," kata Hartono. Diterangkan Hartono, pihaknya masih mempertimbangkan ketika sekolah dilakukan penutupan, ada jarak tempuh sekolah yang jauh dan itu harus dijalani pelajar nantinya. Dalam artian ketika sekolah ditutup, pelajar tersebut harus bersekolah ke sekolah yang jarak tempuhnya jauh dan akan menyulitkan orang tua menyekolahkan anaknya. "Jarak sekolah yang ditutup, dengan sekolah lain sangat jauh, nantinya akan merepotkan orang tua untuk menyekolahkan anaknya. Kalau tidak diantisipasi hal tersebut, nantinya ditakutkan ada anak yang justru putus sekolah dengan alasan jarak tempuh yang jauh," terang Hartono. Terkait penyebab pelajar yang sedikit, memang kondisi sekolahnya yang sepi pelajar. Sehingga tidak bisa dipaksanakan supaya sekolah tersebut bisa memenuhi jumlah minimal pelajar yang bersekolah. Seharusnya dalam 1 sekolah pelajarnya sebanyak 60 orang, sementara ketika pelajarnya tidak mencukupi 60 orang bisa saja sekolah tersebut ditutup. "Kebijakan terkait penutupan sekolah sudah kita dapatkan, bisa saja nantinya dilakukan merger sekolah. Tapi untuk pastinya sekarang masih kita pertimbangan, sehingga kebijakan yang diambil nantinya tidak berdampak terhadap pelajar di Kabupaten Kepahiang," demikian Hartono.   Pewarta : Epran Antoni/Krn

Sumber: