Bencana Teror Psikis Masyarakat, Riri : Ini Hasil Dari Manajemen Lingkungan yang Keliru

Bencana Teror Psikis Masyarakat, Riri : Ini Hasil Dari Manajemen Lingkungan yang Keliru

RK ONLINE - Tragedi banjir dan longsor yang terus melanda Provinsi Bengkulu, telah menjadi momok menakutkan bahkan meneror psikis masyarakat yang tinggal di dataran rendah saat hujan melanda. Terutama pada saat debitnya meninggi apalagi bila disertai dengan angin kencang. Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Senin (25/10/21) Hj. Riri Damayanti John Latief mengungkapkan kalau tragedi banjir dan longsor, tidak terjadi secara mendadak namun merupakan hasil dari manajemen lingkungan yang keliru yang tidak memperhatikan kelestarian lingkungan. "Hujan deras tidak bersalah yang salah manajemen lingkungannya. Ini salah pemerintah, termasuk salah saya yang juga bagian aktif dari pemerintah. Mari sama-sama sadari bahwa selama ini kita keliru dan ini akan segera kita perbaiki," kata Riri. Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna, Kaur (SEMAKU) ini menekankan, menentukan model pembangunan kedepan saat ini sangat menentukan langkah pencegahan banjir di masa mendatang. Menurutnya, pembangunan waduk, telaga, bank air dan sejenisnya adalah solusi efektif tercepat yang bisa diambil meski membutuhkan biaya yang tidak sedikit dan kerjasama dari banyak pihak. "Walikota sudah mengusulkan pembangunan waduk dan ini bagus. Apakah masyarakat mau bekerjasama untuk menyiapkan lahannya dan pemerintah pusat membantu penganggarannya dan ini yang wajib sama-sama kita perjuangkan. Insya Allah ada jalan keluar dari setiap niat baik yang ada," ujar Riri. Baca Juga : Senator Riri : Hentikan Merusak dan Lindungi Sumber Daya Alam Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini mengajak agar semua pihak yang selama ini mengambil keuntungan di hulu dan hilir sungai untuk mulai melakukan penghijauan kembali dan menghentikan semua aktifitas yang merugikan keberlanjutan hayati. "Tidak ada keberkahan dalam harta yang dihasilkan dengan membuat orang lain menderita. Namanya hutan pantang digunduli tanpa perencanaan matang yang memperhatikan kelestarian lingkungan," tegasnya. Wakil Ketua Umum BPD HIPMI Provinsi Bengkulu ini menambahkan, tak kalah penting adalah bagaimana mengurai masalah pendangkalan di hilir sungai dan mengikis habis semua alih fungsi lahan di sekitar kawasan aliran sungai. "Bagaimana sungai nggak meluap kalau hilirnya mengalami pendangkalan, entah karena sampah, limbah tambang atau yang lain. Jadi memang pembangunan waduk untuk menampung luberan air akibat pendangkalan di hilir sungai ini penting, ini perlu disegerakan," demikian Riri. Untuk diketahui, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) merilis prakiraan cuaca, Senin (25/10/2021) pagi hari cerah berawan, hujan petir pada siang dan malam hari, lalu hujan ringan pada dini hari. (**)

Sumber: