Tikam Kakak Kandung Warga Tertik Positif Disidangkan

Tikam Kakak Kandung Warga Tertik Positif Disidangkan

RK ONLINE - Penyidik Pidana umum (Pidum) Sat Reskrim Polres Kepahiang masih menunggu status kejiwaan WS (34) warga Desa Tertik Kecamatan Tebat Karai, terduga pelaku penikaman terhadap kakak kandungnya sendiri. Meskipun begitu, apapun hasil pemeriksaan kejiwaan WS yang dilaksanakan di RSKJ Soeprapto Bengkulu, dipastikan perkaranya tetap lanjut hingga naik proses persidangan. Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu, AKBP. Suparman, S.IK, MAP melalui Kasat Reskrim, AKP. Welliwanto Malau, S.IK, MH didampingi Kanit Pidum, Aiptu. Abdullah Barus, SH mengatakan, hasil pemeriksaan kejiawaan WS ke luar pekan depan. Berdasarkan hasil pemeriksaan tersebut akan diketahui apakah WS benar-benar mengalami gangguan kejiawaan atau tidak. "Sesuai aturan yang berlaku, biasanya 14 hari hasilnya (Pemeriksaan, red) kita terima. Sedangkan yang bersangkutan (WS, red) baru 7 hari diantar ke RSKJ Soeprapto Bengkulu," kata Barus. Disampaikan Barus, proses hukum terhadap WS tetap pihaknya lanjutkan apapun hasil pemeriksaan kejiwaannya. Karena yang berhak untuk menentukan apakah WS dirawat di RSKJ jika benar-benar mengalami gangguan jiwa, atau dibebaskan ataupun diproses sesuai dengan hukum yang berlaku adalah pengadilan. "Kita tunggu saja hasilnya, tapi kita pastikan berkasnya tetap lanjut ke persidanan," demikian Barus. Untuk diketahui, Kamis (7/10) Pidum Satreskrim Polres Kepahiang terpaksa membawa WS (34) warga Desa Tertik Kecamatan Tebat Karai yang merupakan terduga pelaku penikaman terhadap kakak kandungnya sendiri ke RSKJ Soeprapto Bengkulu. Hal ini dilakukan lantaran WS sering ngamuk terhadap tahanan lainnya di sel tahanan Polres Kepahiang. Sebagai pengingat, WS ditangkap oleh Tim Buser Elang Juvi Sat Reskrim Polres Kepahiang, Rabu (29/9). Ia terduga pelaku penikaman terhadap Rizal, kakak kandungnya sendiri. Akibat penikaman ini, korban mengalami luka di dada bagian kiri sepanjang 9 Cm nyaris mengenai jantungnya. Kejadian ini ditenggarai terjadi karena terduga pelaku tidak terima ditegur korban.   Pewarta : Efran/Krn

Sumber: