5 Terduga Pelaku Tawuran Maut Diamankan, Keluarga Korban Tuntut Dihukum Seberat – beratnya
RK ONLINE - Terduga pelaku tawuran maut di jalan lintas Kepahiang - Pagaralam, Desa Talang Pito Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu yang menewaskan DT (16) salah satu pelajar SMA di Kabupaten Kepahiang terus bertambah. Setelah sebelumnya 2 terduga pelaku, teranyar jajaran Tim Elang Juvi Polres Kepahiang Polda Bengkulu kembali berhasil mengamankan 3 terduga pelaku lainnya. Sehingga untuk sementara terduga pelaku aksi anarkis antar pelajar ini berjumlah 5 orang. Mereka adalah EP (16), IF (16), RK (16), AP (16) pelajar salah satu SMK Kepahiang dan terakhir DM (16), pelajar salah satu SMA di Kabupaten Kepahiang. Di sisi lainnya pihak keluarga korban yang tidak terima, menuntut agar semua pelakunya dihukum dengan maksimal. "Terduga pelaku berhasil diamankan Tim Buser Elang Juvi dan jajaran Polsek Bermani Ilir. Untuk motif jelasnya perkelahian antar kelompok pelajar ini masih dalam pemeriksaan," terang Kapolres Kepahiang, AKBP. Suparman, S.IK, MAP melalui Kasat Reskrim, AKP. Welliwanto Malau, S.IK, MH didampingi Kanit PPA, Abi Darmansyah, SH. Sementara itu sebagai terduga pelaku yang menikam korban, EP mengungkapkan, kejadian bermula ketika dirinya dan rekannya IF pergi ke bengkel di Dusun Sumber Agung Kelurahan Keban Agung. Sembari menunggu sepeda motor diperbaiki, keduanya duduk santai di warung yang berada tidak jauh dari bengkel. Tidak lama berselang, datang teman mereka DM. Kepada mereka, DM menceritakan bahwa dirinya akan berkelahi dengan korban yang merupakan teman 1 sekolahnya sendiri. "Setelah sepeda motor kami selesai diperbaiki, kami ingin pulang ke rumah. Namun rombongan lawan (Pelajar lainnya, red) menghadang kami di persimpangan jalan sampai akhirnya terjadilah perkelahian," versi EP saat menceritakan kejadian kepada awak media. Selain mengaku hanya untuk menolong temannya, EP juga mengakui kalau dirinya yang melakukan penusukan terhadap korban menggunakan Sajam miliknya sendiri yang saat itu sudah ada di dalam bagasi sepeda motornya. "Saya tidak tahu berapa kali saya menusuknya. Saya juga tidak tahu kalau ada korban yang meninggal dunia," ungkap EP. Masih persoalan Sajam, EP mengatakan jika Sajam tersebut memang sejak awal berada di bagasi motor yang digunakannya karena sering dibawa pergi ke kebun. "Kalau niat saya tidak ada niat membawa Sajam dalam kejadian ini. Karena Sajam itu memang ada di dalam jok, saya lupa mengeluarkannya," dalihnya. Dikonfirmasi terpisah, Kepala Puskesmas Keban Agung Kecamatan Bermani Ilir, Bangun Hasugian, S.KM mengatakan kalau dari hasil pemeriksaan, korban mengalami 1 luka tusukan di bagian belakang. "Dilihat dari luar, luka tusukan tersebut sepertinya tembus ke jantung korban. Makanya korban meninggal dunia. Selain itu terlihat ada bekas pukulan di bagian wajah korban," singkat Bangun. Sementara itu sebagai sepupu kandung korban, Anri Saputra mengaku sangat menyesalkan kejadian ini. Maka dari itu dirinya dan keluarga korban yang lainnya berharap agar pelaku yang terlibat diberikan ganjaran seberat - beratnya. "Kami dari pihak keluarga menuntut agar kepolisian bisa bijaksana dalam menangani kasus ini dan memberikan ganjaran maksimal terhadap pelakunya," demikian Anri. Pewarta : Efran/Krn/Dika
Sumber: