Digigit Anjing, Wisnu : Bisa Mengancam Nyawa Korban

Digigit Anjing, Wisnu : Bisa Mengancam Nyawa Korban

RK ONLINE - Kasus gigitan anjing, salah satu kasus mengancam jiwa yang kerap terjadi belakangan ini di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Gigitan anjing bisa berdampak buruk bagi kesehatan korban bahkan bisa saja menyebabkan kematian. Hal ini dibenarkan oleh Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinkes Kepahiang, Wisnu Irawan, S.Kep. Kepada Radarkepahiang.Id, Selasa (19/01/2021), Wisnu menerangkan, ada kemungkinan korban bisa kehilangan nyawanya apabila terlambat mendapatkan penanganan medis. "Benar bisa dibilang kasus yang mengancam nyawa. Karena bila terlambat mendapatkan penanganan medis, korban bisa saja meninggal dunia," ujarnya Lebih lanjut, rata - rata korban yang cepat mendapatkan perawatan semuanya sembuh. Salah satu bentuk pertolongan pertama bagi korban gigitan anjing yakni disuntikkan VAR (Vaksin Anti Rabies). Jumlah suntikan VAR pada korban, berbeda - beda dosisnya. Hal ini bisa ditentukan dengan melihat kondisi luka pada korban dan juga kondisi pada anjing yang menggigit. "Ada yang 3 kali suntik bisa dinyatakan sembuh, ada juga yang 4 kali. Kita lihat dulu seberapa parah luka korban dan juga kondisi anjing yang baru saja menggigitnya," terangnya. Lebih jauh diterangkan, VAR hanya tersedia di Dinas Kesehatan saja dan tidak diperbolehkan untuk diperjual belikan. Persoalan biaya, biasanya hanya sekedar membayar biaya suntik di puskesmas saja sebagai administrasinya. Sementara, bagi korban yang dikategorikan kurang mampu, disarankan untuk mengurus BPJS agar korban bisa mendapatkan suntik VAR secara gratis. "VAR tidak boleh diperjual belikan. Masalah biaya, biasanya hanya membayar biaya suntik di Puskesmas saja. Bagi yang kurang mampu bisa mengurus BPJS supaya suntiknya gratis," jelasnya Apabila luka pada korban cukup parah dan terdapat dibagian - bagian yang fital, penanganan yang diberikan bukan lagi VAR melainkan suntik SAR (Serum Anti Rabies). Yang mana nantinya, SAR akan disuntikkan ke bagian luka korban. "Kalau sudah sangat parah, penanganannya bukan lagi menggunakan VAR namun mengunakan SAR. Nantinya, SAR akan disuntikkan di luka korban," demikian Wisnu. Dijelaskan, SAR berfungsi untuk menetralkan virus pada luka sekaligus memberikan perlindungan selama 7 - 10 hari sebelum antibodi yang terbentuk dari vaksin muncul. Serum anti rabies akan diberikan pada orang yang mengalami luka dengan risiko tinggi. Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: