Pantau Daerah Rawan Bencana, Senator Riri Inventarisir Kesiapan BPBD

Pantau Daerah Rawan Bencana, Senator Riri Inventarisir Kesiapan BPBD

RK ONLINE - Berdasarkan catatan Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sudah terjadi 136 bencana alam di Indonesia sepanjang Januari 2021 ini. Dengan menelan korban jiwa 80 orang dan luka - luka 858 orang. Maraknya kejadian bencana tersebut menimbulkan kekhawatiran bagi Anggota DPD RI, Hj. Riri Damayanti John Latief. Sebab itu ia memantau daerah rawan bencana dengan langsung melakukan kunjungan kerja. Seperti dilakukannya, Senin (18/01/2021) Kunker ke kantor BPBD Kota Bengkulu. "Saya ingin melihat langsung kesiapan Bengkulu dalam menghadapi bencana. Apa - apa kendalanya, apa masalah yang dihadapi, apa ancaman atau bahaya yang kira- kira akan dihadapi dan lain-lain. Alhamdulillah setelah meninjau langsung, meski ada beberapa keterbatasan tapi sejauh ini saya lihat Bengkulu cukup siap," kata Riri Damayanti. Setelah menginventarisir sejumlah persoalan, Wakil Bendahara III Ikatan Keluarga Seluma, Manna, Kaur berkomitmen untuk menyampaikan kendala - kendala dan masalah yang dihadapi oleh BPBD Kota Bengkulu kepada pihak terkait di pusat. "Saya selaku anggota DPD RI juga siap bekerjasama untuk mengadakan sosialisasi budaya sadar bencana kepada segenap lapisan warga masyarakat," ungkap Riri Damayanti. Ketum Pemuda Jang Pat Petulai juga menyatakan keprihatinan dan duka yang mendalam bagi seluruh korban jiwa atas bencana-bencana yang terjadi akhir - akhir ini. Mulai dari jatuhnya Pesawat Sriwijaya Air, Banjir Kepulauan Riau, Banjir Sumbar hingga Gempa Majene Sulawesi Barat. "Semoga semua yang menjadi korban meninggal dalam keadaan khusnul khatimah. Mari tingkatkan kesadaran dan kewaspadaan. Insya Allah Bengkulu siap selamat dari bencana," sampai Riri Damayanti. Kedatangan Riri Damayanti disambut Kepala BPBD Kota Bengkulu, Selupati. Pria yang khas dengan kumis tebalnya ini menyambut baik kunjungan kerja senator muda tersebut ke badan yang ia pimpin. "Kendala yang paling utama adalah minimnya dana operasional yang kita miliki. Ada juga masalah sumber daya manusia yang terbatas, khususnya yang terlatih dalam menghadapi bencana," ujar Selupati. Selupati juga mengungkapkan, BPBD Kota Bengkulu membutuhkan tambahan perahu karet, perahu lipat, kendaraan four wheel drive atau 4WD, telepon satelit, mobil toilet umum, mobil dapur umum dan urban SAR. "Kami juga berharap bangunan shelter tsunami untuk tempat evakuasi sementara milik Pemerintah Provinsi Bengkulu di Kelurahan Padang Serai direhab," kata Selupati. Selupati menambahkan, tahun 2020 lalu BPBD Kota Bengkulu telah merespon 46 bencana yang terjadi di Kota Bengkulu. "Alhamdulillah kalau wabah Covid-19, BPBD bersinergi dengan berbagai pihak dan sampai hari ini kita masih terus siaga. Secara kelembagaan, kita sendiri sudah mengeluarkan rekomendasi -rekomendasi yang dibutuhkan untuk menekan penyebaran Covid-19 di Kota Bengkulu," demikian Selupati. RedaksiĀ 

Sumber: