Banyak Aset Terbengkalai, Ketua Komisi III Berang
RK ONLINE - Keberadaan aset terbengkalai milik Pemerintah Kabupaten Rejang Lebong, menurut Ketua Komisi III DPRD Kabupaten Rejang Lebong, M Ali saat ini sangat banyak. Salah satu yang menjadi sorotan adalah gedung di Sumber Bening yang dibangun untuk pondok pesantren Al-Hijaz. Karena sampai saat ini bangunan yang menguras tidak sedikit uang rakyat tersebut belum juga dimanfaatkan sebagaimana mestinya. "Saat ini di sekililing gedung itu (Gedung untuk Ponpes Al-Hijaz, red) sudah dipenuhi semak belukar, sama sekali tidak berpenghuni. Padahal ketika pengajuan anggaran pembangunannya eksekutif melalui dinas terkait menggebu - gebu sekali minta untuk dianggarkan. Dengan berbagai macam penjelasan hingga akhirnya kita setujui anggarannya. Tapi setelah bangunannya dibangun, eh malah dibiarkan begitu saja dan tidak dimanfaatkan. Ini maunya apa?," tegas M Ali, Senin (30/11/2020). Dikatakan M Ali, di Kabupaten Rejang Lebong bukan hanya bangunan gedung untuk pondok pesantren Al-Hijaz saja yang terbengkalai. Namun, masih banyak bangunan-bangunan lainnya milik Pemkab Rejang Lebong yang terkesan dibiarkan begitu saja tanpa dimanfaatkan usai dibangun. "Kalau dihitung aset terbengkalai, oh banyak sekali. Sampai - sampai saya saja tidak terhitung lagi berapa jumlahnya. Selain bangunan untuk pondok pesantren Al-Hijaz, ada bangunan rumah makan terapung di tengah danau mas harum bastari. Kemudian ada bangunan gedung untuk kejaksaan negeri yang dibangun di simpang nangka dan bangunan Balai Diklat. Masih ada bangunan aset lainnya yang terbengkalai. Hal ini sama saja dengan menghambur - hamburkan rakyat," sambung M Ali. Lebih lanjut dikatakan M Ali, jika aset bangunan tidak termanfaatkan lebih baik diserahkan kepada pemerintah desa atau kelurahan untuk mengelolanya. Paling tidak, aset bangunan itu dengan dikelola desa atau kelurahan bisa terawat. "Kita ingin aset - aset bangunan dimanfaatkan, jangan dibiarkan hancur tidak terawat begitu saja. Lebih parahnya lagi beberapa bangunan yang sudah dibangun itu malah tidak dilakukan serah terima. Padahal sudah dibangunan sejak beberapa tahun lalu," sesal M Ali. Terkait hal ini, M Ali menambahkan, pihaknya dalam waktu dekat akan memanggil Dinas PUPR untuk dimintai penjelasan terkait aset - aset bangunan yang belum dimanfaatkan. "Ya kami itu sebenarnya banyak yang ingin ditanyakan dengan Dinas PUPR ini. Bukan saja soal gedung terbengkalai dan tidak termanfaatkan, tapi juga soal dana rutin tambal sulam jalan. Karena sampai saat ini masih banyak jalan berlubang di Kabupaten Rejang Lebong. Sementara anggaran rutin untuk tambal sulam ini setiap tahunnya dianggarkan," demikian M Ali. Sementara itu, Kepala Dinas PUPR Kabupaten Rejang Lebong, Yusran Fauzi, ST saat dihubungi wartawan RK untuk mengkonfirmasi terkait aset - aset terbengkalai dan kegiatan tambal sulam jalan berlubang, belum bisa memberikan keterangan karena dia masih ada rapat di Bengkulu. Sedangkan Kabid Bina Marga Dinas PUPR Rejang Lebong, Roni, ST dikonfirmasi lewat handphon tidak diangkatnya dan via WhatsApp belum dibalasnya hingga sore kemarin. Pewarta : Rahyadi Gultom Editor : Candra Hadinata
Sumber: