Gajian, Pasar Kabawetan Diserbu Pemetik Teh

Gajian, Pasar Kabawetan Diserbu Pemetik Teh

RK ONLINE - Dua minggu sekali pemetik teh mendapatkan upah dari hasil kerjanya. Hal ini dimanfaatkan pedagang membuka lapak dagangannya tepatnya di depan pintu ke luar masuk kantor PT Sarana Mandiri Mukti, di Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang. Jum'at (13/11/2020) pasar Kabawetan digelar pedagang sebab bertepatan gajian pekerja pemetik teh. Pemetik teh yang selesai gajian mampir di pasar membelanjakan uang yang baru diterimanya dari perusahaan. "Kami baru saja gajian, upahnya kami dibayar dua minggu sekali. Karena kami lelah dan terkadang malas ke pasar sejantung Kepahiang, ya kami belana kebutuhan di pasar ini saja. Di sini (Pasar, red) ada semua keperluan kami," kata pemetik teh, Sri Darma. Bahan pangan, serta pakaian dijual dengan harga terjangkau membuat pekerja pemetik teh rutin berbelanja di Pasar Kabawetan setiap usai menerima gaji. "Harga dagangan kami tidak mahal. Kami mengikuti harga pasar, kadang naik dan kadang turun. Untuk pakaian kami jual mulai dari harga Rp 35 ribu," jelas salah seorang pedagang, Yogi. Yogi mengaku di masa pandemi ini omset penjualan berkurang hingga 50 persen dari hasil penjualan sebelum pandemi. Karena sebelumnya pasar Kabawetan juga menjadi tempat berbelanja bagi masyarakat Kabawetan dan wisatawan, tidak saja pemetik teh usai gajian. "Kabawetan sekarang sepi pengunjung, kami juga ikut terimbasnya. Mungkin juga karena masyarakat takut untuk berkerumun di pasar. Sekarang kami hanya mengharapkan para pemetik teh yang gajian saja. Penjuangan kami tergantung dari banyak sedikitnya hasil gajian mereka," demikian Yogi. Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: