Jalan Hotmix Dibangun di Daerah Tanpa Penduduk

Jalan Hotmix Dibangun di Daerah Tanpa Penduduk

RK ONLINE - Pembangunan jalan hotmix yang dilaksanakan Dinas PUPR 2019 lalu di wilayah Kecamatan Curup Tengah Kabupaten Rejang membuat masyarakat kesal. Karena jalan hotmix dibangun di wilayah tanpa penduduk. Bukan itu saja, jalan hotmix tersebut pun dibangun menuju jurang dan sungai. Sehingga dinilai pembangunan jalan hotmix tidak ada azaz manfaatnya bagi masyarakat banyak. Salah seorang masyarakat Talang Rimbo Lama Kecamatan Curup Tengah yang tidak ingin disebutkan namanya, Kamis (05/11/2020) kepada wartawan mengatakan, jalan hotmix yang dibangun Dinas PUPR Kabupaten Rejang Lebong itu bisa dikatakan tidak berguna. Lantaran jalan tersebut tidak dilintasi masyarakat banyak sebab di ujung jalan hotmix merupakan jurang serta hutan. "Kami selaku masyarakat sangat menyanyangkan pembangunan jalan hotmix ini, sama sekali tidak ada mamfaatnya bagi masyarakat secara luas. Di ujung jalan itu jurang, sungai dan hutan. Siapa yang melintasi jalan ini?. Kalau pun ada, ya tidak seberapa. Sementara masih banyak jalan di desa - desa yang rusak dan membutuhkan sentuhan pembangunan," sampainya. Terpisah, Kabid Bina Marga Dinas PUPR Kabupaten Rejang Lebong, Roni ST dikonfirmasi membenarkan pembangunan jalan hotmix di wilayah Kecamatan Curup Tengah itu dilaksanakan pada 2019 lalu. Pekerjaan pembangunan jalan dikerjakan CV Ryan Ghapo Gruop dengan anggaran mencapai Rp 1,4 miliar. Diakuinya pula, pembangunan jalan tersebut terputus. "Jalan hotmix H Samsudin Talang Rimbo Lama memang kita akui jalan tersebut menuju jurang dan sungai, tidak ada pemukiman. Tahun 2021 nanti dilanjutkan pembangunan tahap kedua hingga tembuskan ke pemukiman masyarakat. Di 2021, pembangunan jalan Talang Rimbo Lama itu akan kita anggarkan Rp 1 miliar. Sudah kita ajukan dan tinggal hasil verifikasi saja," kata Roni. Lebih lanjut dikatakan Roni, jalan yang dibangun 2019 lalu tersebut sudah dilakukan pemeriksaan oleh BPKP dan memang ada temuan kerugian negara. "Pihak kontraktor yang mengerjakan jalan tersebut telah mengangsur temuan BPKP Rp 93.058 juta. Sementara sisa temuan masih menyisakan 7 persen lagi belum disetorkan," terang Roni.  Pewarta : Rahyadi Gultom  Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: