Dengan Rasa Takut Terpapar Covid-19, Pemetik Teh Kabawetan Tetap Mengais Rezeki

Dengan Rasa Takut Terpapar Covid-19, Pemetik Teh Kabawetan Tetap Mengais Rezeki

RK ONLINE - Sama halnya dengan yang lain, para petani teh pun juga ikut merasa takut dengan wabah virus corona. Redha Ita (44) yang ditemui di Kebun Teh Kabawetan Kecamatan Kabawetan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Jum'at (02/10/2020) pagi, mengaku khawatir dengan adanya virus Covid-19. Selain khawatir tertular, Redha juga mengkhawatirkan tentang aktivitas petani teh ditutup pemerintah apabila ada seorang saja dari mereka yang tertular virus Covid-19. Redha menjelaskan bahwa selama 8 tahun ia bekerja sebagai petani teh, tahun ini adalah tahun yang paling sulit baginya. Selain karena corona, namun juga cuaca karena panas yang berdampak terhadap pucuk teh menjadi buruk. "Kalau dibandingkan saat pandemi atau tidak, ini sama saja. Soalnya kami disini mendapat upah sesuai dengan kecepatan dan kualitas teh yang kami petik, bila bagus harganya juga bakal makin bagus" sampainya Kabawetan sendiri saat ini berstatus zona merah, setelah sebelumnya terdapat pasien Covid-19 yang dinyatakan meninggal dunia. Redha bersama rekan petani teh yang lain merasa khawatir, namun kekhawatiran nya tidak menghentikan semangatnya untuk bekerja. "Kami semua juga khawatir dengan wabah ini, namun bila kami tidak bekerja kami tidak punya penghasilan, sekarang ini yang kami dapat lakukan hanyalah bekerja dengan melaksanakan prokes dari pemerintah, seperti memakai masker" sambungnya. Pewarta : Jimmy Mayhendra Editor     : Candra Hadinata  

Sumber: