Soal Pengadaan Mobil Swab, Dirut RSUD II Jalur : KPA Yang Lebih Tahu, Saya Bukan PNS
RK ONLINE - Direktur Umum (Dirut) RSUD II Jalur, dr. Samiri kembali angkat bicara terkait pengadaan mobil swab. Selasa (22/09/2020) kepada wartawan Radarkepahiang.Id, Samiri membenarkan bahwa pengadaan mobil swab merupakan pengajuan pihak RSUD II Jalur. Namun terkait apa saja yang dibeli dari anggaran Rp 4,7 miliar, Samiri menegaskan kalau yang mengetahuinya adalah Pengguna Anggaran (PA) dan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA). "Kalau detil penggunaan anggaran pengadaan mobil swab RP 4,7 miliar KPA yang lebih tahu, saya bukan PNS. Kalau KPA dan PA itu mereka yang mengeluarkan anggaran dan yang mengerjakan kegiatan. Sebab untuk pertangungjawaban pengguanaan anggarannya adalah KPA. Jadi pertangungjawabannya saudara Riki, dia selaku KPA-nya," sampai Samiri. Sementara terkait pengadaan mobil swab dilakukan, papar Samiri, pihak RSUD II Jalur mempedomani SE Kemendagri yang membolehkan untuk percepatanan penanganan wabah Covid-19. "Beberapa waktu lalu sempat diresmikan (Mobil swab, red) oleh pak Tito Karnavian selaku Mendari dan dihadiri gubernur bupati. Tapi kalau soal apa saja yang dibeli menggunakan anggaran tersebut, seingat saya ada mesin genset dan alat swab serta alat-alat lainnya. Namun untuk pastinya, pak Riki yang tahu karena dia KPA-nya," papar Samiri. Sedangkan soal kenapa mobil swab saat ini tidak difungsikan, disampaikan Samiri, alat ketrik tes swab masih kosong dan dalam pemesanan. Sementara jatah katrik yang diberi hanya 70 katrik saja. "Kalau pemeriksaan swab, mobil swab ini sudah melakukan pengecekan 500 sempel. Kita sekarang sedang pesan ketrik ke Dinas Kesehatan Provinsi Bengkulu. Selama tak ada ketrik, uji swab di mobil swab kita tidak bisa lakukan," jelasnya. Sementara KPA RSUD II Jalur Rejang Lebong, Riki saat dikonfirmasi terkait anggaran pengadaan mobil swab melalui via WhatsApp mengatakan, dirinya sedang sibuk dan mengarahkan menanyakan ke Dirut RSUD II Jalur. "Silahkan dengan bapak Direktur rumah sakit saja. Karena saya sedang sibuk di Pemda, apalagi kini ada pemeriksaan BPK," kata Riki. Pewarta : Rahyadi Gultom Editor : Candra Hadinata
Sumber:
- Share: /*anymind */?> /*props */?> /*Google Ads */?> /*amp advenative */?>
- 1 Bukan Cuma Perselingkuhan, Kades Tanjung Alam Terancam Dijerat Pasal Perzinahan
- 2 Sudah Dikembalikan, Mobnas Unsur Pimpinan Dewan Tidak Diketahui Keberadaannya
- 3 Strategi Penurunan Kematian Ibu dan Bayi, Pemkab Kepahiang Tekankan Penguatan Posyandu!
- 4 Jadi Puncak Debat Pilkada 2024, TGR Rp11 Miliar di DPRD Kepahiang Ternyata Sudah Dilirik APH!
- 5 Jelang Pemberangkatan, Kemenag Kepahiang Sosialisasikan Kelengkapan Dokumen Haji 2025
- 1 Bukan Cuma Perselingkuhan, Kades Tanjung Alam Terancam Dijerat Pasal Perzinahan
- 2 Sudah Dikembalikan, Mobnas Unsur Pimpinan Dewan Tidak Diketahui Keberadaannya
- 3 Strategi Penurunan Kematian Ibu dan Bayi, Pemkab Kepahiang Tekankan Penguatan Posyandu!
- 4 Jadi Puncak Debat Pilkada 2024, TGR Rp11 Miliar di DPRD Kepahiang Ternyata Sudah Dilirik APH!
- 5 Jelang Pemberangkatan, Kemenag Kepahiang Sosialisasikan Kelengkapan Dokumen Haji 2025