Warga Desa Taba Mulan di Kepahiang Positif Covid-19 Ditulari Anak Sendiri

Warga Desa Taba Mulan di Kepahiang Positif Covid-19 Ditulari Anak Sendiri

RK ONLINE - Minggu (02/08/2020) 1 kasus positif Covid-19 baru kembali dicatatkan Kabupaten Kepahiang. Yakni pria berusia 73 tahun Lansia Desa Taba Mulan Kecamatan Merigi Kabupaten Kepahiang, setelah melakukan kontak erat dengan anaknya. Kadis Kesehatan Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, SKM, M.Si mengatakan, kalau sebelumnya pada Kamis (30/07/2020) Dinkes turun melakukan pengambilan sampel Swab. Dilakukan selama 2 kali berturut - turut, sampel Swab Lansia ini dikirim ke laboratorium rujukan Covid-19 Bengkulu untuk melalui proses pemeriksaan. Laporan pemeriksaan sampel Swab tersebut diterima Dinkes Kabupaten Kepahiang dengan hasil terkonfirmasi positif Covid-19. "Iya hari ini (Minggu, red) ada kasus positif baru di Desa Taba Mulan Kecamatan Merigi," terang Tajri. Dikatakan, pasien Covid-19 ini sama sekali tidak memiliki riwayat perjalanan ke luar daerah. Beberapa waktu lalu, pasien mendapatkan kunjungan dari anaknya ES yang selama ini berdomisili di Kabupaten Lebong. Belum lama ini, Tajri mengatakan kalau anak pasien yang berprofesi sebagai guru di Lebong ini, dinyatakan positif terjangkit Covid. Sehingga Dinkes langsung menurunkan tim treacing yang kemudian melakukan pengambilan sampel Swab terhadap pasien. Benar saja berdasarkan laporan pemeriksaan laboratorium rujukan Covid-19 Bengkulu, Lansia ini dinyatakan positif terjangkit Covid-19. "Karena sudah tua pasien memang tidak pernah bepergian. Sementara anaknya yang berprofesi sebagai guru dan tinggal di Lebong, mobilisasinya kemungkinan besar sangat tinggi. Maka dari itu dugaan sementara, pasien ini ditulari oleh anaknya sendiri," ungkapnya. Menindaklanjuti temuan kasus positif baru ini, Dinkes akan melakukan pemeriksaan terhadap pasien. Terutama penelusuran terhadap riwayat penyakit yang dimiliki pasien sendiri. Dia juga memastikan, mengantisipasi penularannya menyebar luas, Dinkes akan kembali turun untuk melakukan treacing terhadap riwayat kontak pasien. "Sementara ini belum diketahui apakah ada penyakit penyerta atau tidak. Tapi yang pasti berbarengan dengan treacing, pasien akan diisolasi," demikian Tajri. Pewarta : Hendika Andesta  Editor    : Candra Hadinata 

Sumber: