Orang Tua Menjerit Karena Kuota Internet, Sekolah Bisa Mengambil Kebijakan

Orang Tua Menjerit Karena Kuota Internet, Sekolah Bisa Mengambil Kebijakan

RK ONLINE - Kegiatan belajar mengajar dari rumah karena pandemi, memberi tekanan tersendiri bagi kalangan orang tua. Selain menambah beban kerja lantaran harus menjadi "guru pendamping" di rumah, para orang tua juga mesti menghadapi konsekuensi lain. Apalagi kalau bukan tambahan kebutuhan biaya, untuk membeli kuota internet. Belum lagi harus memenuhi kebutuhan wajib pendidikan, seperti uang bulanan hingga perlengkapan alat tulis. Belajar via daring dengan hanya mengandalkan jaringan internet, mau tak mau membuat para orang tua mesti menyiapkan pos pengeluaran tambahan. Jika tidak, anak berisiko tertinggal pelajaran. Kamis (23/07/2020), In (34) salah satu orang tua siswa dari Desa Permu Bawah Kecamatan Kepahiang misalnya, mengaku biaya membeli kuota internet harus disiapkan bagaimanapun caranya. "Bukan hanya kebutuhan terhadap kuota saja, saya juga harus ekstra mengajar di rumah. Kalau begini terus lebih baik, pemerintah tinggal melegalkannya saja, biar kami bisa cetak ijazah sendiri," sesalnya. Dia sangat paham, orang tua berkewajiban penuh terhadap pendidikan anaknya. Namun dengan semua beban ditumpahkan kepada orang tua, dirinya berharap ada kebijakan khusus dari sekolah. Apalagi saat ini di tengah situasi ekonomi sulit, tak sedikit orang tua terpaksa membeli gadget demi pendidikan sang anak. "Paling tidak sekolah bisa mengalokasikan kuota internet untuk peserta didiknya, sehingga tidak semuanya dibebankan kepada kami kalangan orang tua," tukasnya. Mengenai hal ini, dikonfirmasi terpisah Kadis Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) Kabupaten Kepahiang, Dr. Hartono, M.Pd, Kamis (23/07/2020) tak menampik pola pembelajaran di rumah selama ini tidak seefektif dibanding belajar dengan cara tatap muka. Terkait kebutuhan kuota internet siswa, menurutnya bisa diakomodir pihak sekolah. Ini mengacu terhadap perubahan arah pemanfaatan dana Bantuan Operasional Sekolah (BOS) TA 2020. "Karena selain untuk kebutuhan pencegahan Covid lainnya, dana BOS bisa dimanfaatkan pihak sekolah untuk memenuhi kebutuhan siswa terhadap kuota," ungkapnya. Apalagi diakui, tak semua siswa dan orang tua berlatar belakang ekonomi baik. Mereka-mereka inilah dengan latar belakang ekonomi sulit, layak mendapat perhatian khusus dari sekolah. "Karena dengan kondisi seperti saat ini, mau tidak mau suka tidak suka anak - anak masih harus belajar di rumah. Jika tidak, terlalu besar resiko yang harus diterima. Maka dari itu sekolah dan orang tua siswa, harus benar - benar memiliki teknis pembelajaran yang sifatnya menyesuaikan keadaan sekolah dan kondisi orang tua siswa," pungkasnya. Pewarta : Hendika Andesta  Editor     : Candra Hadinata

Sumber: