Soal Pasien Meninggal Dunia, Ini Penjelasan RSUD II Jalur dan Puskesmas

Soal Pasien Meninggal Dunia, Ini Penjelasan RSUD II Jalur dan Puskesmas

RK ONLINE - Direktur RSUD II Jalur, dr. Samiri, Senin (08/06/2020) dikonfirmasi wartawan RK Oline membenarkan pihaknya menerima pasien dari Bermani Ulu Raya M Rijki Alsadiki (13), Sabtu (06/06/2020) yang diantarkan menggunakan mobil ambulance pihak Puskesmas Bagun Jaya. Namun Samiri membantah meninggalnya salah satu warga Bermani Ulu Raya tersebut lantaran Sisrute sehingga pelayanan tidak maksimal. "Sabtu sekitar pukul 21.10 WIB pasien tiba di RSUD II Jalur dan telah dipasang infus dan okesigen oleh pihak Puskesmas Bangun Jaya. Setibanya pasien, dari pihaknya RSUD II Jalur langsung merespon dengan cara melakukan perawatan terthadap pasien di dalam mobil sembari menunggu jadwal masuk ke ruangan UGD," kata Samiri. Menurut Samiri, Sisrute yang disampaikan pihak Puskesmas baru diterima setelah pasien sampai 10 menit di rumah sakit. Bukan itu saja, lanjut Samiri, pihaknya juga tidak menerima surat rujukan dan telephon dari pihak Puskesmas. "Meskipun surat rujukan, telepon dan Sisrute tidak masuk dalam operator. Kami dari pihak tetap melayani pasien yang bersangkutan. Tapi karena tempat belum ada (Ruangan, red), maka perawatan terhadap pasien kita lakukan dengan cara pemeriksaan di dalam mobil ambulance. Memang pasien waktu itu tidak sadarkan diri dan kita juga menghawatirkan pasien mengalami cidera lain," paparnya. Samiri menambahkan, pihaknya tidak ada merekomendasaikan supaya pasien waktu itu dirujuk ke tempat lain. Hanya saja lanjutnya, memang ada kesepakatan bersama keluarga untuk dirujuk ke RSUD M Yunus Bengkulu. "Pihak keluarga setuju dilakukan rujukan itu. Setelah itu pihak keluarga tidak ada lagi berkomunikasi dengan kita pihak rsud II Jalur, mereka pergi begitu saja," sampai Samiri. Baca berita terkait : Hanya Karena Sisrute, Endang Ungkap RSUD Tolak Rawat Anaknya Hingga Akhirnya Meninggal "Rujukan yang kami arahkan ke RSUD M Yunus Bengkulu karena RSUD II Jalur tidak sanggup mengangani pasien tersebut lantaran kondisi pasien semangkin memburuk. Sekali lagi, waktu itu kami dari RSUD II Jalur tetap melakukan pelayanan apalagi kondisinya dalam keadaan darurat," lanjut Samiri Sementara itu, Kepala Puskesmas Bagun Jaya, M. Nasir Mauludin, S.KM mengatakan, mekenisme atau Protap kesehatan dalam melayani pasien sudah pihaknya laksanakan sesuai SOP. "Begitu pasien masuk ke Puskesmas, kita langsung melakukan tindakan dengan tetap atas perintah dokter di Pusksemas. Nah, pasien atas nama Rijki ini memang rekomondasinya untuk dilakukan rujukan ke tingkat rumah sakit kabupaten. Rujukannya sesuai Protap dengan cara membuatkan Sisrute," terangnya. "Kita melaporkan melalui Sisrute pada pukul 20.25 WIB, tapi sampai pukul 20.45 WIB kita belum menerima jawaban dari pihak rumah sakit. Sehingga kita berinisiatif membawanya (Pasien, red) lantaran kondisinya darurat. Sementara peralatan medis di Puskesmas serba terbatas," sambung Nasir. Menyangkut bantahan dari RSUD II Jalur terkait Sisrute, menurut Nasir, itu sudah pihaknya laksanakan. "Terkait Sisrute ini juga, kami ingin bertanya bagaimana jika kita menemukan pasien di tengah jalan. Apakah harus mengunakan Sisrute? terlebih dalam keadaan darurat. Jika Sisrute itu suatu keharusan walaupun keadaannya darurat. Kami minta tolong buat surat edaran. Sehingga kami dari pihak Puskesmas dapat mengetahuinya. Saat ini bukan persoalan Sisrute atau rujukannya melainkan tanggap terhadap para pasien. Kami siap duduk satu meja menyelesaikan persoalan ini agar tidak saling menuduh," pungkas Nasir.  Pewarta : Riyadi Gultom  Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: