Dikepung 90 Titik Longsor, BPBD Lebong Belum Punya Alat Berat

Dikepung 90 Titik Longsor, BPBD Lebong Belum Punya Alat Berat

RK ONLINE – Sampai saat ini peralatan penanganan bencana yang dimiliki Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Lebong masih sangat minim. Hanya berupa 3 perahu karet, 1 unit mobil dapur umum, serta 3 unit mesin chainsaw. Disisi lain di Kabupaten Lebong terdapat 90 titik rawan longsor mulai Desa Bioa Sengok Kecamatan Rimbo Pengadang hingga Kelurahan Tes Kecamatan Lebong Selatan dan Desa Atas Tebing Kecamatan Lebong Atas. "Tapi itulah peralatan yang kami punya dan selama ini dengan peralatan itulah kami membantu penanganan bencana longsor maupun banjir," kata Kepala BPBD Kabupaten Lebong, Fakhrurrozi, S.Sos, M.Si, Kamis (28/05/2020). Pihaknya mengusulkan alat berat (alber) jenis Beko Loder kepada Badan Penanggulangan Bencana Nasional (BNPB). Termasuk mengusulkan pengadaan satu unit dump truck, satu unit mobil ambulance dan mobil jenis L300. Usulan yag disampaikan tersebut merupakan kendaraan yang saat ini benar-benar dibutuhkan oleh BPBD. Baca Juga : Utang Temuan BPK Rp 400 Juta, Kebanyakan dari ASN Non Job "Hingga saat ini kami belum memiliki alat berat. Selama ini jika terjadi bencana longsor kita selalu berkoordinasi dengan dinas maupun pihak swasta yang sudah memiliki alat berat," ujar Rozi. Pentingnya alat berat itu berkaitan dengan status Kabupaten Lebong yang sampai saat ini masih dinyatakan sebagai kabupaten rawan bencana. Namun di kondisi sekarang, kebutuhan alat berat masih melibatkan dinas lain, yakni Dinas Pekerjaan Umum Penataan Ruang dan Perhubungan (PUPRP) Kabupaten Lebong serta rekanan konstruksi dan tambang. "Selama ini yang kerap menjadi masalah dalam penanganan bencana, lambatnya evakuasi material longsor lantaran keterbatasan peralatan penunjang," pungkasnya. Pewarta : Eko Hatmono Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: