Longsor di Bumi Sari Hanya Ditangani Seadanya

Longsor di Bumi Sari Hanya Ditangani Seadanya

RK ONLINE - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang, tidak bisa memastikan kapan bisa melaksanakan penanggulangan longsor di Bumi Sari Kecamatan Ujan Mas yang terjadi belum lama ini.

Ketiadaan anggaran membuat sementara waktu, BPBD Kepahiang hanya melakukan pembangunan secara kedaruratan saja sebagai antisipasi terjadinya longsor susulan.

Minggu (05/04/2020), Kepala BPBD Kepahiang Ir. Taufik mengatakan, sudah 2 kali melakukan survei ke lokasi. Pihaknya akan melakukan pemasangan saluran pembuangan air, sehingga air yang turun bisa teratur dan longsor susulan bisa ditanggulangi.

"Ketika terjadi hujan dan longsor susulan mudah-mudahan, bisa diredam sembari menunggu pembangunan secara permanen," kata Taufik.

Untuk dibangun TA 2020, menurutnya kemungkinan besar tak akan bisa dilakukan. TA 2021? Dirinya pun, enggan menjanjikan.

"Terlihat longsornya puluhan meter, anggaran yang dikeluarkan untuk pemasangan bronjong tidaklah sedikit. Mudah - mudahan saja tahun depan (2021, red) anggaran tersedia, sehingga pembanguan bisa dilakukan," demikian Taufik. Baca Juga : Korban Longsor di Ujan Mas Butuh Bantuan Segera

Sebelumnya, Anggota DPRD Kepahiang Joko Triono telah meninjau kediaman warga Desa Bumi Sari terdampak longsor. Dari pantauannya, sisa tebing hanya menyisakan kurang dari 1 meter saja dari kediaman warga.

"Kalau hujan lebat, bisa mengancam 2-3 rumah warga lainnya," sampai Joko.

Dia memperkirakan, kondisi di atas disebabkan aliran drainase tidak sampai ke sungai. Akibatnya, debit air yang cukup deras terus mengikia tebing.

"Upaya tanggap yang akan dilakukan, menyambung drainase agar aliran air sampai ke aliran sungai. Usulan masyarakat agar dibangun pelapis tebing tetap kita minta diprioritaskan," kata Joko.

Sementara itu warga terdampak Fajar (43), berharap dilakukan pembangunan bronjong ataupun pelapis tebing. "Kami sudah 2 kali ditinjau, harapannya segera ditindaklanjuti," sampai Fajar.  Pewarta : Efran/Reka  Editor     : Candra Hadinata 

Sumber: