Warga Keluhkan Jalan SBU Ditutupi Semak Belukar dan Jalan Rusak

Warga Keluhkan Jalan SBU Ditutupi Semak Belukar dan Jalan Rusak

RK ONLINE - Warga Kecamatan Sindang Beliti Ulu (SBU) dan Kecamatan Kota Padang mengeluhkan semak belukar yang menutupi jalan sepanjang daerah tersebut. Seperti disampaikan tokoh masyarakat Desa Tanjung Aur, Kecamatan SBU, Aliyah, Minggu (22/3). Dikatakan, hampir lebih 5 tahun semak yang menutupi sepanjang jalan SPBU tidak dibersihkan.

"Sering sekali terjadi kecelakaan karena jarak pandangan sangat dekat akibat ditutupi semak belukar. Kita sudah bosan dan jenuh menyampaikan kepada pihak pemerintah agar semak belukar dibersihkan, tapi tidak kunjung juga dibersihkan," katanya.

Selama tidak ada tebas bayang, menurut Aliyah, semak belukar ditebas sendiri oleh masyarakat sekitar. "Kalau semak belukar dibiarkan seperti itu terus, takutnya bukan hanya terjadi kecelakaan. Namun juga ada tindakan begal. Semak belukar bisa menjadi tempat pelaku begal bersumbunyi menunggu para korbannya dan lari lagi ke semak belukar setelah melakukan begal," ujarnya. Baca Juga : Dispar RL Surati Pedagang dan Pengelola Pasar Malam

"Karena itulah kami mohon dengan sangat kepada pemerintah baik itu pemerintah provinsi maupun kabupaten agar melakukan tebas bayang semak belukar ini. Karena kalau masyarakat yang melakukannya, tentu dilakukan seadanya. Kalau pemerintah yang melakukannya, bisa lebih besih. Lagian ini biasannya itu memang ada program dari pemerintah (Tebas bayang, red). Tapi sudah beberapa tahun ini memang tidak pernah lagi dilakukanm," tambahnya.

Hal senada dikatakan warga Desa Lawang Agung, Erwin (56). Dikatakan, dia merasa kecewa terhadap pemerintah daerah dan provinsi saat ini. Bahkan ada rasa dijadikan sebagai anak tiri dibandingkan dengan daerah lain oleh pemerintah daerah. "Khususnya di wilayah lembak Kecamatan SBU dan Kota Padang. Karena selain semak belukar, jalan kami juga rusak parah dan sangat susah dilalui. Kami berharap pemerintah dapat memperhatikan dan memperbaiki jalan dan melakukan tebas bayang di daerah kami," pungkasnya.  Pewarta : Riyadi Gultom Editor    : Candra Hadinata 

Sumber: