69 Hektar Sawah Diduga Terdampak Belerang
RK ONLINE - Jebolnya DAM Sabo di Desa Bungin Kecamatan Bingin Kuning berdampak terhadap 69 hektar sawah yang berada di 2 kecamatan. Padi yang ditanam di 50 hektar sawah di wilayah Kecamatan Bingin Kuning dan 19 hektar sawah di Kecamatan Lebong Tengah itu mengalami gagal panen.
Hal itu disebabkan karena aliran Sungai Kotok dan Air Karat yang diduga mengandung belerang masuk ke areal sawah milik warga. Bahkan dari pengecekkan, PH tanah diwilayah sawah yang terdampak rata-rata hanya 3-4 yang mengakibatkan pertumbuhan padi tak optimal.
Meski demikian, dipastikan jebolnya tanggul tersebut belum bisa diperbaiki tahun ini. Pasalnya sejauh ini Balai Wilayah Sungai (BWS) wilayah VII Sumatera baru menyelesaikan proses study kelayakan dan belum dilanjutkan ke Detailed Engineering Design (DED). Baca Juga : 50 Hektar Sawah Dekat Sabo Gagal Panen
Kasi OP BWS VII Sumatera, Budi Raharjo, M.Si menjelaskan, berdasarkan peraturan menteri nomor 4 tahun 2015, sungai DAM Sabo merupakan kewenangan Pemerintah Provinsi Bengkulu. Untuk wilayah Lebong yang menjadi kewenangan BWS wilayah VII Sumatera hanya sungai Ketahun.
"Mengenai DAM Sabo, BWS VII hanya dimintai bantuan teknis berupa studi kelayakan dan belum dilanjutkan ke DED. Hasil study itu tidak otomatis langsung bisa ditangani. Misalnya yang melakukan study kami. Kemudian ada anggaran di APBD provinsi atau DAK provinsi, maka boleh melakukan berdasarkan kajian, " kata Budi dalam rapat penanganan jebolnya DAM Sabo yang dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lebong, Selasa (17/03/2020).
Ditambahkannya, memang yang membangun DAM Sabo sebelumnya adalah BWS wilayah VII sehingga bangunan itu merupakan aset BWS. "Maka dalam hal ini BWS campur tangan karena aset. Jadi kami punya kewajiban memilihara. Dalam hal ini kami akan melihat dulu apakah bisa ditangani darurat dulu. Karena DED saja belum," singkatnya.
Sementara itu Asisten II Setkab Lebong, Drs. Dalmuji Suranto mengatakan dari rapat yang dilakukan terkait jebolnya DAM Sabo disepakati belum bisa dikatakan sebagai bencana daerah. Dalam hal ini pihaknya berharap BWS Sumatera wilayah VII agar dapat memprioritaskan penanganan DAM Sabo.
"Jika dirasa perlu, OPD terkait akan melakukan pendataan bersama dengan turun langsung kelapangan. Termasuk mencari sumber air alternatif yang bisa dimanfaatkan masyarakat dalam menggarap sawah," singkat Dalmuji. Pewarta : Eko Hatmono Editor : Candra Hadinata
Sumber: