Radarkepahiang.id - Satu titik individu bungka langka jenis Rafflesia Arnoldi mekar sempurna di Kabupaten Kepahiang. Bungka dilindungi mekar sejak 3 hari lalu, lokasi persisnya di kawasan taman konservasi peduli puspa langka Kabupaten Kepahiang KM 9 Desa Tebat Monok, Kecamatan Kepahiang.
BACA JUGA:Ada Peluang Pinjaman Modal, Koperasi Merah-Putih di Kepahiang Belum Action!
BACA JUGA:Mengenal Aplikasi Penghasil Uang yang Aman, Potensi Cuan Rp100 ribu per Hari
Pemerhati bunga langka, Ketua Lembaga Peduli Puspa Langka dan Lingkungan (LP2L) Holidin menjelaskan, puspa langka Rafflesia Arnoldi berdiameter 80cm mekar kisaran 4-5 hari, kemudian layu secara alami. Bunga tersebut mengembang dengan lima kelopak berwarna merah hati dan tumbuh diatas tanah tebing.
"Rafflesia Arnoldi ini mekar dikawasan konservasi Kabupaten Kepahiang, terbuka bisa dikunjungi secara langsung oleh masyarakat. Waktu mekarnya singkat, paling lama 6 hari kemudian layu dengan alami," kata Holidin.
BACA JUGA:Niatan Whistleblower, Namun Seret Kades di Kepahiang Pada Dugaan Korupsi Fee Proyek BBWSS
BACA JUGA:Sanksi ASN Penistaan Agama Sudah di Meja Bupati Kepahiang, Senin Dirilis!
Holidin menambahkan, Rafflesia Arnoldi ini merupakan individu ke sekian kalinya mekar di taman konservasi. Tahun sebelumnya, ada sejumlah bunga jenis serupa yang berhasil mekar.
Taman konservasi menjadi salah satu kawasan penghasil bunga langka seperti Rafflesia Arnoldi hingga beraneka jenis bunga langka. Taman konservasi Kepahiang juga menjadi salah satu tujuan wisata minat khusus dan banyak dikunjungi pecinta puspa langka dari berbagai daerah.
BACA JUGA:Sudah Ditetapkan Tersangka, 3 Kades Masih Terima Gaji?
"Dua sampai tiga hari pertama, bau bunga Rafflesia ini tercium, karena bunga menarik lalat untuk proses penyerbukan. Setelah mekar penuh, lima atau enam hari lamanya kemudian bunga akan layu dan membusuk," ujar Holidin.