Terkait alasan hal ini bisa terjadi, dijelaskannya seara detil kalau biasanya di luar negeri, dengan otomatis akan menyentok kopi dan membuat harga kopi kontrak naik selama satu tahun. Bukan cuma itu saja, kopi yang ada di pasar global itu menurutnya, 70 persen adalah kopi Indonesia yang pemasarannya lari ke pasar luar negeri.
"Jadi tidak ada harga kopi turun drastis, yang ada malah tetap stabil. Sebab jika dilihat dari kontrak-kontrak semester 1 itu, malah harga kopi Rp 70 ribu dan Rp 80 ribu ini sudah terjadi. Tidak heran kalau prediksi harga kopi akhir tahun 2024 nanti bisa mencapai Rp 80 ribu. Kita juga baru mengirim ke Yaman, pengiriman melalui Jakarta nanti akan transit ke Yaman," tutupnya.