Radarkepahiang.id - Sebagai tindakan yang dapat memicu kasus stunting dan gizi buruk pada anak, Kantor Urusan Agama atau KUA Ujan Mas gencar melakukan sosialisasi pencegahan pernikahan dini.
Sebagai salah satu Tupoksi mereka, KUA Ujan Mas, Kabupaten Kepahiang, Provinsi Bengkulu ikut turun ke lapangan dan terlibat dalam melaksanakan pencegahan pernikahan dini, karena berisiko menambah tinggi kasus stunting dan gizi buruk.
BACA JUGA:Angka Kasus Pernikahan Dini di Kepahiang Mencapai 156 Kasus
BACA JUGA:Segera Jual, Update Harga Kopi di Kepahiang Hari Ini Naik Lagi!
Bahkan Kepala KUA Ujan Mas, Khoirudin, S.Ag secara langsung ikut mengisi materi pada acara Pencegahan Stunting dan Gizi Buruk yang diselenggarakan di Desa Meranti Jaya baru-baru ini.
Khoirudin menyampaikan kalau dalam kegiatan ini, materinya tentang peran KUA dalam Bimbingan Pencegahan Pernikahan Dini. Sebab menurut Khoirudin, pernikahan dini adalah salah satu tindakan yang dapat memicu kasus stunting dan gizi buruk pada anak.
"Sekarang zaman yang teknologinya serba canggih dan sangat sulit untuk dikendalikan oleh anak-anak remaja. Saya berharap di Kecamatan Ujan Mas tidak ada lagi pernikahan anak bawah umur atau pernikahan dini. Karena hal tersebut sangat rentan dengan stunting dan gizi buru," ujar Khoirudin.
BACA JUGA:133 Sekolah Terapkan Kumer, Guru Dituntut Tingkatkan Kompetensi
BACA JUGA:Mobil Damkar Kepahiang Mogok di Perjalanan Menuju Lokasi Kebakaran, Rusak Berat!
Khoirudin menambahkan kalau upaya pencegahan pernikahan dini ini harus dilakukan dengan melibatkan orang tua. Orang tua perlu diberikan pemahaman tentang pentingnya memberikan pendidikan dan dukungan kepada anak-anak mereka, serta mencegah mereka untuk memilih pernikahan dini.
Selain itu sambung Khoirudin, keluarga juga berperan banyak dalam mendukung anak-anak untuk mengejar pendidikan dan membangun masa depan yang lebih baik.