Kepahiang Darurat Membaca, Ini Solusi Dari Pustakawan Ahli Madia
RK ONLINE - Hingga Rabu 20 Desember 2023, Kabupaten Kepahiang masih termasuk dalam salah satu kabupaten/kota yang memiliki tingkat persentase minat baca yang minim.
Bahkan sebagaian penduduk Kabupaten Kepahiang disebut-sebut sebagai penduduk darurat membaca, sehingga berpotensi gagal dalam menerima informasi secara tertulis.
Mengingat minimnya keinginan membaca dari masyarakat Kabupaten Kepahiang ini, membuat Pustakawan Ahli Madia Dinas Perpusda Provinsi Bengkulu, Tonny Hartanto akhirnya angkat bicara.
BACA JUGA:Diduga Teroris, Warga Kepahiang Ditangkap Tim Densus 88
Menurutnya ada beberapa strategi yang perlu diterapkan bagi pemerintah daerah untuk menumbuhkan kembali gairah membaca di kalangan masyarakat Kabupaten Kepahiang ini.
"Ini sebetulnya PR bagi pemerintah daerah, untuk membuay strategi supaya minat baca itu tumbuh kembali. Peran perpustakaan pun harus maksimal, sediakanlah buku-buku yang terdiri dari 70 persen non fiksi dan 30 persen fiksi. Karena orang-orang datang ke perpustakaan kadang bukan cuma untuk belajar, jadi jangan semuanya buku pelajaran yang dipajang," ujar Tonny.
Dirinya juga menambahkan bahwa pemerintah juga wajib menerapkan pola digitalisasi. Sehingga dengan cara ini masyarakat bisa membaca buku dimana saja dan juga kapan pun sesuai keinginan mereka.
BACA JUGA:Jangan Salah-Salah, Begini 5 Cara Diagnosis HIV AIDS yang Haus Diketahui
"Kalau sudah digital, jadi nanti pemerintah tinggal menyebar saja barcode-barcode pohon baca ke beberapa titik. Jadi siapapun yang scan barcode itu, akan tertuju pada buku bacaan yang tersedia," lanjutnya.