Tangkal Kecurangan, Teknologi Terbaru Diterapkan Dalam Seleksi CASN 2023
RK ONLINE - Badan Kepegawaian Negara (BKN) di bawah kepemimpinan Pelaksana tugas Kepala, Haryomo Dwi Putranto, mengumumkan penggunaan teknologi canggih dalam seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) 2023. Salah satu inovasi terbaru yang diterapkan adalah pemindai wajah atau face recognition.
Menurut Haryomo, penggunaan face recognition ini dirancang untuk mengantisipasi tindakan curang dalam Seleksi Kemampuan Dasar dan Seleksi Kemampuan Bidang, fase-fase ujian berbasis komputer yang menjadi bagian penting dari seleksi ini.
BACA JUGA:Buruan Cek, Pengumuman Hasil Seleksi Awal CPNS 2023 Dimulai Hari Ini
"Sistem deteksi wajah dihadirkan untuk memastikan bahwa peserta yang hadir dalam tes adalah mereka yang terdaftar dalam sistem resmi, bukan orang lain yang mengerjakan ujian sebagai ganti peserta yang seharusnya," jelas Haryomo.
Tujuan dari pengenalan wajah ini bukan hanya untuk menghalangi kecurangan selama proses seleksi CASN, tetapi juga untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia di pemerintahan, menurut Haryomo. Dia berharap penerapan teknologi ini akan memperkuat kualitas seleksi dan merangsang peningkatan kualitas SDM pegawai pemerintah.
Sejauh ini, tahap tes Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) telah berlangsung dari 16 hingga 19 November 2023, dengan pengumuman hasil SKD dijadwalkan pada 20-22 November 2023. Sementara peserta diberikan kesempatan untuk menyanggah hasil seleksi pada 23-25 November 2023, di mana BKN akan menindaklanjuti sanggahan tersebut pada 23-27 November 2023.
BACA JUGA:5 Tips Memasak Beras Merah Agar Tidak Keras, Nikmat dan Penuh Gizi
Menteri PANRB Pastikan Seleksi CASN Bebas dari Kecurangan
Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB), Abdullah Azwar Anas, memberikan jaminan bahwa seleksi Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) tidak akan memiliki celah bagi kecurangan. Anas menegaskan bahwa tes SKD CASN akan menggunakan Computer Assisted Test (CAT) yang menampilkan hasil secara real-time.
"Kami memastikan bahwa tidak akan ada peserta yang disogok, joki, atau upaya kecurangan lainnya," ungkap Anas.