Perang Lawan Israel Berkecamuk, Ratusan Ribu Warga Palestina Terusir di Tanah Sendiri
RK ONLINE - Perang enam hari yang membuat ratusan ribu warga Palestina terusir di tanah mereka sendiri, akhirnya dimenangkan oleh Israel. Tidak terima akan penjajahan ini, muncul lah sebuah kelompok yang bernama Hamas.
Hamas adalah sebuah organisasi dengan gerakan Islam Sunni dan nasionalisme Palestina yang menentang kependudukan Zionis di wilayah tersebut. Gerakan ini percaya bahwa kebangkitan mereka adalah titik masuk utama untuk tujuannya membebaskan seluruh Palestina dari sungai ke laut.
BACA JUGA:Disebut Pertanda Kiamat, Benarkah Perang Palestina dan Israel Dimulai Sejak Perang Dunia ke I?
Keberadaan Hamas membuat Israel memiliki target serangan hingga akhirnya memicu konflik semakin berlanjut bahkan hingga hari ini. Hamas dan pertahanan militer Israel yang kemudian saling serang membuat sejumlah warga sipil menjadi korbannya. Tidak sedikit diantaranya merupakan seorang Lansia bahkan hingga anak-anak yang tidak bersalah.
Kekisruhan akibat perang ini membuat sejumlah negara super power seperti Amerika akhirnya turut campur, bahkan Amerika secara terang-terangan membantu pasokan uang, senjata militer dan bantuan lainnya kepada Israel dan menjalin persekutuan.
Kekuatan bantuan dari Inggris dan Amerika ini kemudian membuat Hamas (Palestina) mengalami kekalahan telak, hingga akhirnya membuat wilayah kekuasaan mereka semakin hari kian menyempit.
BACA JUGA:Galang Dana untuk Palestina, Puluhan Pemuda Kepahiang Turun ke Jalan
Tanah yang sebelumnya didominasi oleh orang-orang Arab ini kemudian semakin surut dan hingga akhirnya berbalik dikuasai dan didominasi oleh Yahudi.
1987-2021 warga Palestina melakukan perlawanan massal di Jalur Gaza, hal ini setelah 4 orang warga Palestina dikonfirmasi tewas tertabrak oleh kendaraan Israel. Aksi perlawanan ini ditandai dengan banyaknya pemuda-pemuda Palestina yang melempari tank milik Israel dengan menggunakan batu. Gerakan pemberontakan inilah yang dikenal dengan Hamas yang saat ini dikenal juga sebagai sebuah partai politik.
BACA JUGA:Sesuai Janji! 500 Lebih APK Caleg Dibongkar Paksa Bawaslu Kepahiang dan Jajaran
Israel yang mengetahui adanya sebuah Partai Politik ini, memiliki alasan untuk menghantam Hamas. Pada tahun 2008, Israel menggencatkan serangan kepada Hamas yang kemudian berkelanjutan pada tahun 2012, 2014 dan 2021.
Serangan ini bahkan tidak hanya mengenai Hamas saja, namun juga mengenai warga Sipil, fasilitas umum seperti rumah sakit, sekolah dan lainnya.