Sambut Kolektor Uang Kuno, Warga Kepahiang Miliki Rausan Lembar Uang Kuno Peninggalan Buyut

Selasa 15-08-2023,15:29 WIB
Reporter : Suhaimi Arga Putra
Editor : Hendika

Dalam uang dengan warna yang sudah terlihat berubah warna menjadi coklat tersebut, bertuliskan waktu cetak yakni, 1 Juni 1947 serta tanda tangan tinta merah Inspektur Keuangan Daerah Bengkulu yang nampak mulai memudar.

 

"Ini peninggalan buyut. Dulu sekali buyut kami itu berprofesi sebagai petani kopi yang juga memiliki sawah. Saat itu dirinya memang gemar menabung. Saat ini tabunganya tersebut masih tersimpan rapi," pungkasnya.

BACA JUGA:Contoh Soal SKB Seleksi CPNS Formasi Polsuspas Kemenkumham, Berikut Panduannya!

Perlu diketahui jika dulu sekali, Indonesia memiliki mata uang yang disebut ORI (Oeang Republik Indonesia). Hanya saja banyaknya keterbatasan yang menjadi kendala, mengakibatkan mata uang dengan sebutan ORI, tidak sampai ke Provinsi Bengkulu.

 

Oleh karena itu, Provinsi Bengkulu memutuskan untuk membuat mata uang sendiri sebelum Indonesia sah menggunakan mata uang rupiah. Mata uang yang yang diterbitkan Provinsi Bengkulu ini juga diberi nama tidak jauh berbeda dengan ORI. Hanya saja pada akhiran namanya mata uang Provinsi Bengkulu ini, ditambahkan Daerah Bengkulu.

BACA JUGA:KemenPANRB Dukung Kebijakan PNS WFH Dengan Aturan Tegas, Anas: Tidak Ada Larangan!

Sehingga mata uang yang diterbitkan Provinsi Bengkulu saat itu terkenal dengan sebutan ORIDa (Oeang Republik Indonesia Daerah) Bengkulu. Salah satu pecahan ORIDa Bengkulu sebagai mata uang yang diterbitkan Provinsi Bengkulu ini, adalah uang kertas pecahan 100 rupiah yang bertuliskan Seratoes Roepiah, 500 Rupiah dengan tulisan Lima Ratoes Rupiah dan 250 rupiah

 

Uang ini dicetak dengan berbagai tulisan dan gambar yang mencerminkan Provinsi Bengkulu pada zaman itu. Salah satunya dengan bertuliskan "KAS NEGARA DI BENGKULU". Kemudian uang yang dicetak dalam bentuk uang kertas persegi panjang tersebut, memiliki tanda stempel berwarna merah. Begitu juga pengesahannya dilakukan dengan tanda tangan yang menggunakan pena bertinta merah.

 

Tidak hanya itu saja, layaknya mata uang rupiah yang digunakan masyarakat Indonesia saat ini, ORIDa Bengkulu juga memiliki nomor seri yang juga dibuat menggunakan tinta merah.

BACA JUGA:Cicilan Hanya 30 Ribuan, KUR Mandiri Layani Pinjaman Hingga Rp20 Juta Dengan Bunga Ringan

Di sisi lainnya, apa yang dimiliki warga Kepahiang ini, tentunya berpotensi untuk dilirik oleh kolektor uang kuno yang gemar berburu uang kuno. Bahkan kebiasaan kolektor uang kuno yang biasanya rela menghamburkan uang hingga ratusan juta, bisa-bisa membuat warga Kepahiang ini mendadak kaya.

Kategori :