Dari cerita yang banyak beredar, saat melakukan ritual di dalam bangunan makam, tidak diperbolehkan adanya batasan yang negatif. Bahkan disarankan sebelum memulai, orang-orang diharuskan membersihkan badan dengan mandi keramas terlebih dahulu.
BACA JUGA:Kisah Wanita Pelacur Bani Israil yang Tobat dan Hamil Serta Melahirkan 7 Nabi
6. Penuhi Tumbal Pesugihan
Sama seperti ritual pesuguhan pada umumnya, Pesugihan Gunung Kawi juga sebut bisa dilakukan dengan cara yang sederhana. Di Gunung Kawi, selama 3 hari di bawah pohon keramat para peziarah diwajibkan untuk melakukan 'tapabrata'.
Tapi untuk bertapa, orang yang melakukan pesugihan diwajibkan untuk terlebih dahulu melakukan mandi suci yang dipimpin oleh juru kunci Gunung Kawi. Tapi ketika mensucikan diri dengan cara mandi suci tersebut, masing-masing pelaku pesugihan harus melakukan kontrak mati atau kontrak gaib dengan penguasa gaib Gunung Kawi.
Sungguh menyeramkan, setiap orang yang melakukan pesugihan Gunung Kawi seperti meminta kaya 7 keturunan, harus menawarkan tumbal nyawa yang wajib setiap tahun. Hal itu guna melanggengkan kekayaannya yang diperolehnya dari Pesugihan Gunung Kawi.
Tidak kalah menyeramkan, setiap tumbal yang diminta adalah kerabat yang masih memiliki hubungan darah dengan orang yang melakukan praktik pesugihan itu sendiri.
BACA JUGA:Selain di Kepahiang, Kasus Oli Palsu Pernah Terjadi di Jatim Dengan Keuntungan Tembus Rp 20 Miliar
Setelah semua ritual pesugihan dilakukan, daun Dewandaru akan jatuh dan pelaku pesugihan harus menyimpan daun itu seumur hidup. Sesuai dengan mitos yang selama ini beredar, daun Dewandaru mampu memberikan rezeki dan memberikan uang gaib setiap hari kepada pelaku Pesugihan Gunung Kawi.