INGAT! Prediksi BRIN Mulai Bulan Depan Pulau Jawa Bakal Mengalami Kekeringan Parah
RK ONLINE - Peneliti Klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) mengungkapkan akan terjadi Kekeringan pada bagian selatan Indonesia di bulan Juni dengan puncaknya di daerah Jawa pada bulan Juli.
Menurut Peneliti Klimatologi di Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Erma Yulihastin, kekeringan ini terkait dengan munculnya fenomena El Nino pada bulan Juni.
"El Nino diprediksi akan terjadi pada bulan Juni dengan dampak kekeringan yang meluas pada bulan Juli, terutama di Pulau Jawa, karena diikuti oleh potensi terjadinya Indian Ocean Dipole (IOD) positif," ujarnya .
BACA JUGA:Bosan Foto Lama, Simak Berikut Ini Cara Lengkap Mengganti Foto KTP
El Nino adalah fenomena pemanasan di bagian tengah dan timur Samudra Pasifik tropis. Sebaliknya, La Nina adalah pendinginan berkelanjutan di area yang sama.
Siklus kedua fenomena ini dipantau melalui El Niño-Southern Oscillation (ENSO). BMKG mendefinisikan ENSO sebagai anomali suhu permukaan laut di Samudra Pasifik di pantai barat Ekuador dan Peru yang lebih tinggi dari rata-rata normal.
Erma menjelaskan bahwa potensi kekeringan di Indonesia mulai terlihat karena beberapa faktor. Pertama, adanya Siklon Tropis Mawar di utara Papua dekat Filipina yang telah menggeser pusat konveksi dari selatan ke utara ekuator.
Berdasarkan laporan Meteorological Service Singapore (MSS) pada Jumat 26 Mei 2023 pukul 01.00 WIB, Siklon Tropis Mawar berada di utara Papua Nugini dengan kecepatan angin 110 knot atau sekitar 203,72 km/jam.
BACA JUGA:Bagaimana Pandangan Islam Soal Istri Tolak Ajakan Suami Berhubungan Intim
Kedua, menurut Erma, kelembapan rendah yang terkait dengan udara kering mulai terlihat di bagian selatan Indonesia, kecuali di wilayah timur.