Sejumlah ulama berpendapat kalau pembaiatan Imam Mahdi akan dilakukan umat Islam sama dengan umur nabi ketika diangkat menjadi rasul, yakni sekitar umur 40 tahun.
BACA JUGA:Masih Banyak Kekurangan, DPR RI Sepakat Angkat Guru PPPK Menjadi PNS
Tapi kalau dikalkulasikan dari pertama Gerhana Matahari Hibrida yang terjadi 1981 - 1982 dan ditambah dengan fenomena alam di tahun 2023 ini, sudah mencukupi jika harus dijadikan sebagai rujukan kalau ramadan 1444 Hijriah ini, usia Imam Mahdi sudah mencapai sekitar 40 tahun.
"Melihat tanda-tandanya saya tidak bisa memastikan apa-apa. Tapi jika memperhatikan tanda-tanda pembaiatan Imam Mahdi, tandanya lengkap," sambung Ustaz Zulkifli.
Meskipun demikian lanjut Ustaz Zulkifli, terdapat beberapa tanda pembaiatan Imam Mahdi lainnya. Yakni berseterunya tiga pangeran yang akan memperebutkan kekuasaan di Jazirah Arab. Baru setelah itu terjadi gempa yang dahsyat di Mekkah dan Madinah.
Jika semua ini sudah terjadi, Ustaz Zulkifli mengungkapkan kalau tanda pembaiatan Imam Mahdi sudah sangat dekat.
"Kita tinggal menunggu tanda lainnya yakni perselisihan antara tiga pangeran untuk memperebutkan kekuasaan dan terjadinya gempa di Kota Mekkah. Jika sudah terjadi, umat Islam bersiap untuk membaiat Imam Mahdi," terang Ustaz Zulkifli.
BACA JUGA:ALHAMDULILLAH Gaji PNS Tahun 2023 Resmi Naik 7 Persen?, Simak Syarat Kenaikan Gaji PNS Berikut Ini!
Untuk diketahui jika fenomena alam Gerhana Matahari Hibrida, merupakan gerhana yang terjadi sebanyak dua kali dalam satu waktu yang bersamaan. Ramadan tahun ini, tepatnya pada 20 April 2023 fenomena alam tersebut benar terjadi. Yakni fenomena alam Gerhana Matahari Total dan fenomena alam Gerhana Matahari Cincin.
Tapi untuk kepastian dan kebenaran mengenai pembaiatan Imam Mahdi ini, masih belum bisa dipercaya sepenuhnya. Sebab semua hal yang bersifat gaib, hanya Allah SWT yang mengetahuinya. Wallahua'alam Bishowaf.