"Pertama harus memiliki Tv analog di rumah, kalau tidak ada kan percuma walaupun dia termasuk kategori rumah tangga miskin ekstrem. Jika tidak ada Tv analog ataupun Tv tabung ataupun lain sebagainya, itu tidak akan mendapatkan STB gratis. Dan penerima bantuan adalah masyarakat miskin yang terdata di Kemendagri," sampai Alberce.
BACA JUGA:Terkendala Pembagian STB, Siaran TV Analog Masih Hidup
Di Indonesia sendiri, ada sekitar 292 wilayah belum melakukan suntik mati ASO atau Analog Switch Off. Program ASO akan dijalankan menunggu kesiapan daerah masing-masing dengan ketentuan indikatornya adalah apabila pembagian tersebut telah di angka 95 persen, maka siaran TV di daerah tersebut akan dilakukan suntik mati ASO.
Alberce menyampaikan, Bengkulu sendiri pada dasarnya sudah siap melaksanakan program ASO. Ini terlihat dengan saluran Tv lokal diwilayah Bengkulu yang telah melaksanakan ASO atau beralih dari analog ke digital sejak 30 April 2022 lalu. Karena terjadi penundaan dan lain sebagainya masyarakat yang masih menggunakan tv analog sampai saat ini masih bisa menikmati siaran tv analog namun tidak bisa menikmati siaran tv digital.
Dengan adanya penundaan, siaran di wilayah Bengkulu saat ini menggunakan sistem simulcast, artinya sinyal analog dan sinyal digital dipancarkan secara bersamaan. Jadi, masyarakat yang menggunakan siaran tv analog itu masih dapat menikmati.
"Seharusnya setelah melakukan suntik mati ASO, daerah tersebut tidak akan menikmati siaran Tv analog lagi. Mereka semua mendapatkan sinyal yang berkonten semuanya digital. Berbeda dengan kita di Bengkulu, di Bengkulu belum melakukan suntik mati ASO, maka masyarakat masih bisa menikmati siaran-siaran tv nasional masih dalam bentuk analog," jelasnya.
Lebih lanjut, Alberce mengimbau masyarakat Bengkulu untuk segera beralih menggunakan saluran digital, sehingga program ASO dapat dijalankan.
"Saya imbau kepada masyarakat agar dapat beralih ke siaran tv digital ataupun membeli STB secara mandiri dan jangan mengharapkan atau bergantung dengan STB gratis dari pemerintah. Karena itu sudah ada di data penerimanya dari kemendagri, hanya untuk masyarakat miskin ekstrem," pungkasnya.