RK ONLINE - Sempat menjadi kekhawatiran banyak pihak, Jumat (1/5) hasil pemeriksaan sampel Swab terhadap 10 petugas medis usai berkontak langsung dengan pasien positif Covid-19 Kabupaten Kepahiang diperoleh.
Hasilnya, hasil Swab petugas medis bersama 7 jemaah tabligh dinyatakan negatif. Kadis Kesehatan Kabupaten Kepahiang H. Tajri Fauzan, SKM, M.Si saat diwawancarai membenarkan sudah menerima hasil pemeriksaan sampel Swab.
Total, ada 17 sampel diterima. Terdiri dari 10 sampel Swab tenaga medis dan 7 jamaah tabligh, yang sempat melakukan perjalanan ke kota bengkulu bersama pasien 01 positif Covid - 19 Kabupaten Kepahiang. Tajri memastikan tidak ada satupun yang dinyatakan terinfeksi Covid-19.
"Hasilnya sudah kami terima. Alhamdulilah, tidak ada satupun dari mereka yang dinyatakan positif terjangkit Covid - 19," ujar Tajri. Terkait keberadaan petugas medis yang hingga kemarin masih menjalani karantina di Hotel Sandhika Desa Taba Tebelet Kecamatan Kepahiang, Tajri meyakinkan waktu dekat sudah diperkenankan pulang.
Meski demikian lanjutnya, hasil Swab negatif tetap membuat para tenaga medis belum diperbolehkan memberikan pelayanan kesehatan terhadap masyarakat. Mereka baru bisa kembali bekerja, setelah menerima sertifikat pernyataan sehat.
"Kalau sudah ada sertifikatnya, baru mereka boleh kembali bekerja," tambah Tajri. Disampaikan pula, masih ada sampel Swab masyarakat Kabupaten Kepahiang belum diterima hasilnya. Termasuk, IRT warga Kelurahan Padang Lekat dengan hasil rapid test reaktif. "Mudah -mudahan, 1 atau 2 hari kedepan, hasilnya kami terima juga," ungkapnya.
Di Rumah, Dijaga Satpol PP
Sementara itu, sempat menjalani isolasi di RSUD Kepahiang sejak 21 April lalu, terhitung Kamis (30/4) lalu 3 pasien positif Corona Virus Disease 2019 (Covid-19) asal Tebat Monok telah dipulangkan. Tercatat, sekeluarga terdiri dari ayah, ibu dan anak itu hanya menjalani isolasi di RSUD hanya 9 hari saja.
Lantas, kenapa pula ketiga orang positif corona di atas sudah diperkenankan pulang? Menjawabnya, Jumat (1/5) Kadis Kesehatan Kabupaten Kepahiang Tajri Fauzan menerangkan, apa yang dilakukan terhadap 3 pasien positif corona di atas sudah sesuai Standar Operasi dan Prosedur (SOP).
Ketiganya diperkenankan menjalankan isolasi secara mandiri di rumah, lantaran tidak memiliki gejala. "Memang sesuai SOP, pasien positif tanpa gejala bisa melakukan proses isolasi secara mandiri di rumah," ujar Tajri.
Sebelum dipulangkan lanjutnya, ketiga pasien sempat menjalani pemeriksaan paru menggunakan alat rontgen thorak atau rontgen dada. Hasilnya, kondisi paru ketiga pasien dalam keadaan sehat. "Paru - parunya masih stabil semua. Begitu juga dengan kondisi fisiknya, dalam keadaan baik - baik saja," jelasnya.
Untuk memastikan pasien sudah sembuh atau belum, Dinkes tetap melakukan pengambilan sampel Swab ketiga untuk dikirim dan diperiksa melalui laboratorium di Palembang (Sumsel). Pihaknya juga memastikan sepekan ke depan, akan dilakukan tes cepat menggunakan rapid test lanjutan.
"Kalau nanti Swabnya masih positif, tentu isolasi mandirinya berlangsung lama. Sebaliknya jika dinyatakan sembuh, secepatnya pasien akan diperbolehkan beraktifitas kembali," pungkasnya. Lebih lanjut, mengantisipasi aktifitas pasien di rumah yang dapat menyebabkan penularan.
Di kediaman pasien, dipastikan akan dijaga ketat personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP). Dari hasil koordinasi bersama perangkat desa setempat, tim gugus tugas juga mendapat dukungan. Ketiga pasien sebelumnya, diminta membuat pernyataan tertulis tidak keluyuran dan tetap berada di rumah selama masa isolasi.
"Sesuai dengan permintaan masyarakat, ketiganya di bawah pengawasan dan penjagaan ketat. Ketiganya siap berkomitmen tetap di rumah. Pengawasan dan penjagaan, kami penuhi dengan menugaskan personel Satpol PP," terang Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepahiang Ir. Taufik selaku wakil sekretaris gugus tugas Covid-19 Kabupaten Kepahiang.
Dua Reaktif di Seluma
Sementara itu, dari keterangan persnya Jumat (1/5) Kadinkes Provinsi Bengkulh H. Herwan Antoni, SKM., M.Kes, M.Si menyampaikan dua orang dari Kabupaten Seluma dinyatakan reaktif hasil rapid test. Satu orang diantaranya memiliki riwayat perjalanan dari pulau Jawa, dengan keluhan demam, nyeri tenggorokan dan sesak nafas.
Satu orang lainnya tanpa gejala (OTG). Keduanya sudah menjalani isolasi mandiri dan akan dilakukan pengambilan swab, serta kontak tracing nanti nya. "Sementara status kedua orang tersebut ODP, mengingat belum dilakukan pengambilan Swab," ujar Herwan.
Dijelaskan, pihaknya akan melakukan kontak tracing di kabupaten yang dikonfirmasi reaktif beberapa hari lalu. Mulai dari Kaur dan Bengkulu Selatan.
"Kita juga akan memantau langsung dari pad perkembangan pasien tersebut. Selain itu kita akan melihat pos kesehatan perbatasan antar Provinsi dan Kabupaten," demikian Herwan.
Pewarta : Hendika Andesta
Editor : Heru Pramana Putra