Disway banner

Wujudkan Bebas Sampah, Kepahiang Target Penilaian Adipura

Wujudkan Bebas Sampah, Kepahiang Target Penilaian Adipura

Wujudkan Bebas Sampah, Kepahiang Target Penilaian Adipura--Reka Fitriani

Radarkepahiang.id - Sesuai dengan visi dan misi di era pemerintahan Nata-Hafizh untuk mewujudkan Kepahiang bersih bebas sampah, Dinas Lingkungan Hidup memastikan di komplek perkantoran tidak ada lagi penumpukan sampah. Organisasi Perangkat Daerah (OPD) tersebut menempatkan sejumlah kotak sampah representatif.

BACA JUGA:Minta Saran BPKP! Kurangi Jumlah Piutang Membengkak, PDAM Lakukan Pemutihan Tunggakan

BACA JUGA:Sudah Titik Nol, Bupati Kepahiang Persilahkan RL Bangun Jalan di Warung Pojok!

Demikian disampaikan Pelaksana tugas (Plt) Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tris Wahyudi, Mp dalam rangka mengupayakan penilaian Adipura dengan berpartisipasi dalam program tersebut. Antara lain Pemkab memastikan kepatuhan terhadap parameter penilaian yang diperbaharui, termasuk pengelolaan sampah berkelanjutan, ruang terbuka hijau, serta melibatkan masyarakat dalam upaya menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan.

BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Luncurkan 'Dipayang' Aplikasi untuk Amankan Aset Daerah

BACA JUGA:Termasuk Desa Pelosok, Ini Sederet Daftar Ketertinggalan di Desa Warung Pojok

"Kita sudah melaksanakan pengendalian mandiri sampah di wilayah kelurahan, salah satu penilaian yang harus kita maksimalkan adalah memenuhi kriteria tidak adanya tempat pembuangan sampah liar. Selama ini pada beberapa titik di komplek perkantoran ini banyak penumpukan sampah," jelas Tris Wahyudi.

BACA JUGA:Begini Trik Cairkan Rp200 Ribu Saldo DANA Gratis Dari Aplikasi Penghasil Uang BuzzBreak

BACA JUGA:Status Jalan Warung Pojok Wilayah Kabupaten Kepahiang, RL Dinilai Menyalahi Aturan!

Diperketatnya penilaian Adipura, lanjutnya bukan hanya bentuk penghargaan kepada kabupaten atau kota yang dinilai berhasil menjaga kebersihan serta melakukan pengelolaan lingkungan perkotaan berkelanjutan.

 

"Penilaian kebersihan bukan hanya soal bersih, tapi sejauh mana sistem pengelolaan lingkungan hidup dijalankan secara berkelanjutan, kolaboratif dan berbasis data," kata Tris.

BACA JUGA:Belanja Operasional di RAPBD 2026 Membengkak, Capai 70 Persen!

BACA JUGA:Alhamdulillah, Harga Kopi di Kepahiang Naik Lagi!

Sumber: