Disway banner

Dugaan Asusila, Oknum Guru SMA di Kepahiang Dinonaktifkan!

Dugaan Asusila, Oknum Guru SMA di Kepahiang Dinonaktifkan!

Dugaan Asusila, Oknum Guru SMA di Kepahiang Dinonaktifkan!--DOK

Radarkepahiang.id - Dugaan asusila terjadi di Kabupaten Kepahiang, ini menimpa salah seorang siswi SMA di Kabupaten Kepahiang, sebut saja Mawar. Kepala sekolah bersangkutan YB, Kamis 27 November 2025 menerangkan, kejadian tersebut terjadi diluar sekolah atau aktivitas belajar mengajar.

BACA JUGA:Jelang Nataru, Pemkab Kepahiang Pastikan Stok dan Harga Beras Stabil!

BACA JUGA:Pelantikan PAW Dewan Partai Nasdem Dijadwalkan 8 Desember, Golkar Tunggu Putusan Pengadilan!

Dimana kronologi kejadian dugaan asusila yang menimpa siswinya terjadi saat setelah siswinya usai mengikuti turnamen olahraga. Oknum guru terduga pelaku tindakan asusila tersebut, dikatakan YB, oknum guru sudah dinonaktifkan sejak dua hari lalu setelah pihak sekolah mengetahui perbuatan tercela tersebut.

 

"Korban dan oknum guru ini sudah kita panggil dan mengakui terkait kejadian tersebut, oknum guru melakukan tindakan memegang tangan dan mencium kening korban, atas perbuatan itu oknum guru kita non aktifkan," jelas Kepsek.

BACA JUGA:Mendekati Akhir Tahun, Segini Capaian Sementara PAD Pemkab Kepahiang

BACA JUGA:Sudah Sepekan Dibuka, Belum Ada Korban Aplikasi VIR Resmi Buat Laporan

Untuk diketahui, kronologi kejadian perbuatan tidak wajar dilakukan oknum guru terhadap siswinya tersebut bermula saat oknum guru bersama dengan pelajar lainnya ke luar kota untuk mengikuti event olahraga. Bukan atas dasar membawa nama sekolah, namun membela club olahraga yang dimana oknum guru tersebut adalah pelatihnya, dan club olahraga tersebut merupakan siswi dan oknum guru yang berada di satuan pendidikan yang sama di Kabupaten Kepahiang.

BACA JUGA:Coba Aplikasi Penghasil Uang Gratis Rp130.000, Syaratnya Begini!

BACA JUGA:Benarkah PPPK Paruh Waktu Baru Dilantik 2026, Ini Fakta dari BKN

"Event ini merupakan bagian dari prestasi siswi kita, dimana oknum guru tersebut adalah pelatihnya. Kejadiannya diluar kegiatan sekolah, namun tetap ada tindakan tegas," ujar Kepsek.

Sumber: