Catat Sudah ada 23 Kasus Gigitan Anjing, Dinkes Ingatkan Pentingnya VAR!

Catat Sudah ada 23 Kasus Gigitan Anjing, Dinkes Ingatkan Pentingnya VAR!--DOK/RK
Radarkepahiang.id - Sepanjang Januari-Februari 2025 Dinas Kesehatan Kabupaten Kepahiang mencatat sudah sebanyak 23 kasus gigitan anjing liar yang menyerang warga. Dengan demikian organisasi perangkat daerah tersebut terus mengedukasi masyarakat tentang pentingnya vaksin anti rabies atau VAR bagi korban gigitan hewan penular rabies.
BACA JUGA:Jalan Provinsi di Pasar Ujung Kabupaten Kepahiang Rusak Parah
BACA JUGA:Bupati Kepahiang Jalani Retret Akmil Magelang, Nata: Insya Allah Siap Lahir Batin
Dikatakan Kepala Dinas Kesehatan Kepahiang H. Tajri Fauzan, SKM M.Si melalui masing-masing Puskesmas ditingkat kecamatan, pihaknya sudah menyediakan pelayanan VAR dan serum anti rabies sesuai dengan standar.
BACA JUGA:Nasib Honorer R2 dan R3, Ada Instruksi Mendagri Soal Pedoman Baru PPPK
BACA JUGA:Dapatkan Penghasilan dengan Mudah, Ini 8 Aplikasi Penghasil Uang dan Paling Berpeluang
"Serta edukasi terus menerus melalui semua sektor, layanan VAR ini jangan sampai ada pasien yang tidak datang lagi untuk mendapatkan layanan VAR ulangan sesuai jadwal, karena telah mendapatkan VAR 1 dan luka sudah sembuh," jelas Tajri.
BACA JUGA:Dilantik Presiden Prabowo, Nata-Hafizh Siap Bekerja Untuk Masyarakat Kabupaten Kepahiang
BACA JUGA:Kemenag Kepahiang Tegaskan Madrasah Agar Implementasikan Perangkat Pembelajaran Sesuai Standar
Selain itu, ada pula pasien yang tidak langsung ke Puskesmas setelah digigit HPR untuk mendapatkan layanan vaksinasi. Padahal VAR yang diberikan harus VAR lengkap.
BACA JUGA:Dilantik Presiden Prabowo, Nata-Hafizh Siap Bekerja Untuk Masyarakat Kabupaten Kepahiang
BACA JUGA:Kemenag Kepahiang Tegaskan Madrasah Agar Implementasikan Perangkat Pembelajaran Sesuai Standar
"Karena masyarakat belum terlalu menyadari bahaya gigitan HPR tanpa vaksin, beranggapan luka sembuh masalah teratasi. Untuk itu petugas kesehatan ditingkat kecamatan harus menyosialisasikan hal tersebut kepada masyarakat baik secara langsung maupun menggunakan media lain seperti poster dan media sosial, serta edukasi langsun ke tengah masyarakat," jelas Tajri.
BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Pastikan Bapokting Jelang Ramadhan Aman
Sumber: