KUA Bermani Ilir Cegah Konflik di Tengah Masyarakat Melalui Pembinaan Perangkat Agama

KUA Bermani Ilir Cegah Konflik di Tengah Masyarakat Melalui Pembinaan Perangkat Agama

KAU Bermani Ilir lakukan pembinaan perangkat agama sebagai upaya mencegah konflik di tengah masyarakat.--Radarkepahiang.id

Radarkepahiang.id - Melalui Kantor Urusan Agama atau KUA Bermani Ilir, jajaran Kemenag Kepahiang terus melakukan upaya dan langkah strategis dalam mencegah konflik di tengah masyarakat.

 

Salah satu upaya yang dilakukan KUA Bermani Ilir adalah, melakukan pembinaan terhadap perangkat agama. Bahkan langkah dalam mencegah konflik di tengah masyarakat ini, dilakukan secara rutin oleh KUA Bermani Ilir.

BACA JUGA:BREAKING NEWS: Kasus Tabrak Lari di Suro Ilir Terungkap, Ini Tersangkanya!

BACA JUGA:Awal Mula Tapir Masuk Toko Emas Hingga Bikin Heboh, Begini Penjelasan Kapolsek Kepahiang!

Kepala KUA Bermani Ilir, Ali Akbar, SH, MH menjelaskan jika kegiatan tersebut, merupakan ajang silaturahmi. Selain itu, pembinaan perangkat agama ini juga sebagai bagian dari upaya mereka mengetahui persoalan dan penyelesaian konflik di tengah masyarakat.

 

"Moment ini kita manfaatkan untuk mengajak perangkat agama dan tokoh masyarakat membahas masalah aktual yang terjadi di tengah masyarakat Kecamatan Bermani Ilir," kata Ali Akbar.

BACA JUGA:Soal Lahan Dishub Kepahiang, Mantan Kades Tebat Monok dan Mantan Kabag Pemerintahan Terseret!

Tak hanya persoalan konflik di tengah masyarakat saja, Ali Akbar mengatakan kalau perangkat agama juga diajak membahas berbagai macam kegiatan keagamaan. 

Terutama untuk membina generasi muda yang mana menurut Ali, sangat penting mengingat generasi muda adalah kader pembangunan di masa yang akan datang.

BACA JUGA:Polisi Periksa 10 CCTv, Kasus Tabrak Lari di Suro Ilir Akhirnya Terungkap

BACA JUGA:Cegah Korupsi, Kemenag Kepahiang Sosialisasikan Pembangunan Zona Integritas WBM/WBK ke Madrasah

Di sisi lain, Ali Akbar memaparkan jika tugas perangkat agama di tengah masyarakat tidaklah gampang. Bahkan dia menganggap kalau imam, perangkat agma, khatib, bilal dan gharim, sebagai tugas yang profesional. 

Sumber: