Tren Makanan Pedas Kalangan Anak Muda Semarang Terus Berkembang, Amanda: Sering Viral!

Tren Makanan Pedas Kalangan Anak Muda Semarang Terus Berkembang, Amanda: Sering Viral!

Tren Makanan Pedas Kalangan Anak Muda Semarang Terus Berkembang, Amanda: Sering Viral!/--www.istockphoto.com

Tren Makanan Pedas Kalangan Anak Muda Semarang Terus Berkembang, Amanda: Sering Viral!

RK ONLINE - Tren makanan pedas semakin berkembang dan diminati oleh anak-anak muda di Semarang. Berbagai makanan pedas dari berbagai negara, seperti Indonesia, Korea, China, dan Jepang, kini menjadi favorit di kalangan mahasiswa dan perantau di kota ini.

 

Dilansir dari kompas.com, Salah satu penggemar makanan pedas, Amanda, seorang mahasiswa lulusan Universitas Dian Nuswantoro (Udinus), mengungkapkan bahwa ia sering mencicipi makanan pedas yang sedang viral di media sosial. 

BACA JUGA:9 Tips Mudah Menjaga Kesehatan Saat Musim Hujan, Hindari Flu dan Penyakit Lainnya!

Beragam hidangan seperti ramyeon, kimchi, tteokbokki, odeng, bibimbap, ayam bumbu Korea, bakso, soto, seblak, dan bakso aci menjadi beberapa favoritnya.

 

"Aku suka mencicipi makanan pedas yang sering viral di media sosial. Kalau makanan Indonesia, pokoknya harus pakai sambel yang banyak, yang penting masih di batas kemampuanku," ujar Amanda.

 

Menurutnya, tantangan makan makanan pedas terasa lebih seru, terutama jika makanan tersebut memiliki level kepedasan tertentu. Pengaruh dari tontonan drama Korea (drakor) juga membuatnya semakin tertarik untuk mencicipi berbagai makanan pedas baru.

BACA JUGA:Totalnya Ada 10, Berikut Ini Sederet Manfaat Luar Biasa Timun Bagi Kesehatan Tubuh

Pendapat serupa juga diungkapkan oleh perantau asal Demak, Ida, yang hampir setiap hari menyantap makanan pedas seperti seblak atau mie level sesuai dengan kemampuannya.

 

Namun, pakar dan Dosen Prodi Kesehatan Masyarakat Udinus, Vilda Ana Veria Setyawati, S.Gz, M.Gizi, memberikan peringatan terkait dampak buruk makanan pedas pada tubuh, terutama bagi yang memiliki penyakit lambung. Penggunaan cabai instan yang berlebihan dapat meningkatkan produksi asam lambung (asam klorida HCl).

Sumber: