Tren Kriminalitas Meningkat, Ini 4 Kasus Pembunuhan Tersadis di Kepahiang Sepanjang 2023!

Tren Kriminalitas Meningkat, Ini 4 Kasus Pembunuhan Tersadis di Kepahiang Sepanjang 2023!

Tren Kriminalitas Meningkat, Ini 4 Kasus Pembunuhan Tersadis di Kepahiang Sepanjang 2023!/--radarkepahiang.id

Tren Kriminalitas Meningkat, Ini 4 Kasus Pembunuhan Tersadis di Kepahiang Sepanjang 2023!

RK ONLINE - Satreskrim Polres Kepahiang, Polda Bengkulu masih memiliki PR besar dalam menekan tren kriminalitas di Kabupaten Kepahiang.

Meskipun tidak kenal lelah memburu para pelaku kejahatan, nyatanya berdasarkan catatan Polres Kepahiang dalam press release akhir tahun yang dilaksanakan di Aula Vicon, menunjukan jika tren kriminilitas di Kepahiang sepanjang tahun 2023 ini malah semakin meningkat dari tahun sebelumnya.

BACA JUGA:Totalnya 38 Kasus, Ini 5 Kasus PPA yang Sempat Bikin Geger Masyarakat Kepahiang Sepanjang 2023!

Salah satu kasus yang cukup banyak terjadi di Kabupaten Kepahiang sepanjang tahun 2023 ini yakni kasus pembunuhan. Dari beberapa kasus pembunuhan yang terjadi, terdapat 4 diantaranya yang paling sadis dan sempat menghebohkan masyarakat Kabupaten Kepahiang dan sekitarnya. 

 

Berikut 4 kasus pembunuhan tersadis yang dihimpun Radarkepahiang.id, Rabu 3 Januari 2024:

1. Suami Bunuh Istri TKP Tebat Karai

Kita mulai dari aksi pembunuhan yang paling sadis, hanya gara-gara tidak diperbolehkan oleh sang istri untuk memeriksa handphone, MA (44) warga Kampung Pensiunan tega menghilangkan nyawa Ayu yang tak lain adalah istrinya sendiri.

Kejadian ini terjadi di TKP Kelurahan Tebat Karai Kecamatan Tebat Karai, tepatnya di rumah orang tua tersangka MA.

BACA JUGA:Pemkab Kepahiang Siapkan Mitsubishi Pajero Bupati dan Wabup Kepahiang Periode ke 5, Pimpinan DPRD Kepahiang?

Mengetahui kejadian ini, Tim Buser Elang Juvi dan Unit Pidum Satreskrim Polres Kepahiang langsung mencoba memburu MA yang saat itu telah membunuh istrinya sendiri dan memilih untuk menenggak racun rumput.

 

Dipimpin langsung oleh Kasat Reskrim, AKP. Doni Juniansyah, SM, penangkapan terhadap MA nyatanya tidak berlangsung kooperatif.

Sumber: