Viral! Warga Rembang Diteror Penampakan Pocong

"Sejak muncul pocong itu masyarakat pada ramai membahas mengaitkan dengan pesugihan. Kalau mitosnya itu kan kalau orang ambil pesugihan macam-macam. Salah satunya teror pocong. Orangnya jadi pocong, menakut-nakuti orang. Nanti kalau ada yang kaget atau gimana itu yang jadi pocong hartanya bertambah," terang Teguh

 

Masyarakat menghubungkan penampakan pocong dengan mitos pesugihan, yang diyakini bahwa penampakan pocong adalah ulah orang-orang yang mencari pesugihan. 

 

Masyarakat berpikir bahwa orang yang melakukan pesugihan akan menjadi pocong dan menakuti orang lain. Mereka percaya bahwa penampakan pocong tersebut merupakan tanda bertambahnya kekayaan orang yang melakukan pesugihan.

 

Teguh juga mengungkapkan bahwa pada malam Sabtu 8 Juli 2023, teror penampakan pocong terjadi lagi di lokasi yang sama. Namun, kali ini penampakan pocong berhasil menghilang dan lolos dari pengejaran warga.

BACA JUGA:Tidak Harus Pesugihan, 5 Amalan Ini Mampu Membuat Rezeki Berlimpah

Akibat kegaduhan yang disebabkan oleh teror penampakan pocong, beberapa pohon pisang milik warga di lokasi tersebut ditebang dan dibakar. Hal ini dilakukan karena ada kepercayaan bahwa penampakan pocong akan segera menghilang jika ada pohon pisang di dekatnya.

 

Muntiatun, pemilik rumah yang dekat dengan lokasi penampakan pocong, mengaku sulit tidur sejak teror penampakan pocong terjadi di desanya. Ia merasa takut dan ingin menebang pohon pisang di rumahnya karena kepercayaan yang berkembang tentang pocong pesugihan.

 

"Ya takut nggak bisa tidur nyenyak. Ditambah yang rumahnya diketuk itu, jadi tambah takut kalau malam. Ini pohon pisang saya juga mau ditebang. Punya tetangga sudah ditebang. Gara-gara pocong pesugihan itu," terang Muntiatu

 

Disisi lain, Kapolsek Lasem, AKP Arief Kristiawan, mengatakan bahwa pihaknya sudah melakukan patroli di dua lokasi kejadian. Mereka turun ke lapangan setelah mendapat laporan dari masyarakat mengenai penampakan pocong. Namun, video penampakan pocong yang beredar tidak benar karena lokasinya berbeda dengan dua desa di Lasem.

Sumber: