Pemuda Bengkulu: Satrio Dwi, Balap, Entrepreneur & Dunia Hijrah

Pemuda Bengkulu: Satrio Dwi, Balap, Entrepreneur & Dunia Hijrah

Satrio Dwi pemuda yang sempat menjadi pembalap dan memiliki berbagai kisah hidup yang menarik.--

"Usaha ini saya namai Palugada singkatan dari Apa Lu mau Gua Ada", ujar Dwi sambil tersenyum. "Pokoknya apapun saya jual termasuk bermacam batu cincin", tambahnya.

 

BALAPAN MOTOR

Dikalangan pembalap roadrace atau drag bike di Bengkulu nama Dwi cukup dikenal.  Wajar saja, sebab Dwi mulai terjun ke dunia balap sejak kelas 3 SMP tahun 2002.

 

Hobi balap motor berlanjut sampai Dwi kuliah di jurusan Administrasi Negara Fisip Universitas Bengkulu.

 

"Sudah lebih 30 kali saya turun ke arena balap, saya pernah juara roadrace kelas 2 tak 110cc, kelas 2 tak 130cc.  Pertama kali juara kelas 2 SMA tahun 2004", ujar lelaki kelahiran 28 Juli 1988 dari pasangan Drs. H. M. HAITAMI dan HJ. WIRASTUTI ini berkisah.

 

Namanya hobi memang sulit untuk ditinggalkan. Tahun 2019 yang lalu Dwi kembali turun ke arena balap dikelas exrider untuk usia 35 tahun keatas. 

 

Dwi pernah mengalami pecah ban saat balapan kejadiannya tahun 2009 ketika turun dikelas sport 2 tak 155cc. Padahal sisa balapan masih 4 lap lagi .

 

Dwi juga hobi Touring, bahkan perjalanannya sudah sampai titik nol Sabang Aceh dengan mengendarai NMAX pada tahun 2017.

 

Sumber: