OJK : Investor Pasar Modal Meningkat, Transaksi Keuangan Menurun

OJK : Investor Pasar Modal Meningkat, Transaksi Keuangan Menurun

DOK/RK : Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Tito Adji Siswantoro saat memaparkan aktivitas pasar modal di Bengkulu, Rabu (7/12) sore bersama awak media--

RK ONLINE - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Provinsi Bengkulu menyebut jumlah investor Pasar Modal di Provinsi Bengkulu mengalami peningkatan dari tahun ketahun. Tercacat per Oktober 2022 sebanyak 66.278 warga Bengkulu masuk dalam investasi Pasar Modal.

 

Kepala OJK Provinsi Bengkulu, Tito Adji Siswantoro mengatakan, divwilayah Bengkulu terdapat tiga sektor investasi pasar modal yakni saham, Reksadana, dan surat berharga negara (SBN). Ketiga sumber tersebut menunjukan trend peningkatan, dimana pada sektor saham,  jumlah investor mencapai 21.385 orang atau meningkat 36,40 pesen dari tahun sebelumnya.

 

Lalu pada sektor  Reksadana sebanyak 43.561 investor atau meningkat 51,29 persen, dan SBN sebanyak 1.332 investor atau meningkat 32,41 persen. "Ini tentunya menunjukkan tren positif dengan peningkatan masing-masing sektornya," kata Tito Adji, Kamis (8/12).

 

Ia menambahkan, walaupun ada kenaikan investor pasar modal di wilayah Bengkulu, OJK mencatat peredaran uang dalam kinerja pasar modal justru menurun daripada tahun lalu sebesar 33,97 persen atau nilai transaksi mencapai angka Rp 226 miliar.

 

BACA JUGA:DPM PTSP Beri Kemudahan Pelayanan Untuk Investor

 

Penurunana ini diduga kuat akibat adanya pandemi Covid-19 yang melanda. Dimana dua tahun terakhir aktivitas masyarakat terbatas akibat adanya penyebaran pandemi Covid-19, dengan kondisi ini banyak sektor pekerja, mahasiswa dan kelompok lainnya berusaha mencari pendapatan lain sehingga memungkinkan untuk masuk dalam pasar modal.

 

Berbeda halnya dengan saat ini, aktivitas kegiatan masyarakat sudah normal, dan masyarakat cenderung membelanjakan uangnya ketimbang berinvestasi.

 

Sumber: