Zero Case Bukan Berarti Aman PMK
DOK/RK : CEK : Petugas kesehatan hewan melakukan pengecekan pada peternakan sapi.--
RK ONLINE - Kepala Dinas Pertanian Kepahiang Hernawan, S.PKP mengingatkan kepada peternak hewan berkuku belah untuk tetap mewaspadai penyebaran Penyakit Mulut dan Kuku (PMK). Walaupun saat ini Kepahiang tanpa kasus PMK atau zero case bukan berarti sudah aman dan terbebas dari ancaman penyakit ini.
Ia menjelaskan ada beberapa upaya yang dapat dilakukan untuk meminimalisir kasus PMK. Yaitu biosecurity, testing, pengobatan, vaksinasi dan potong bersyarat. Penerapan protokol kesehatan pada hewan ternak perlu menjadi prioritas guna mencegah PMK.
"Protokol kesehatan yang pertama bisa diterapkan pada kandang ternak, dengan menjaga kebersihan kandang," kata Hernawan.
Ditambahkannya, virus penyebab PMK sangat menular sehingga penularan di dalam kandang atau kelompok hewan ternak bisa sangat cepat. Virus PMK, merupakan anggota dari genus aphthovirus dan termasuk keluarga picornaviridae ini menular sangat cepat pada hewan ternak.
BACA JUGA:Tahap II, 600 Sapi Sudah Divaksin PMK
"Kita terus mengencarkan pencegahan guna meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat, meski saat ini status kasusnya masih zero atau nol kasus ," tambahnya.
Diketahui, hewan yang terserang virus PMK ini dapat menunjukkan gejala umum meliputi demam yang disertai luka melepuh lidah, bibir, mulut, puting dan diantara kuku. Ternak yang mengalami gejala ini agar segera dilakukan isolasi agar tidak menular ke hewan ternak lainnya.
Sumber: