Ingat Ini Baru Wacana, Elpiji 3 Kg Bakal Naik

Ingat Ini Baru Wacana, Elpiji 3 Kg Bakal Naik

DOK/RK : PIMPIN : Wabup Zurdi Nata pimpin rapat pembahasan kenaikan HET Elpiji.--

RK ONLINE - Setelah sebelumnya pemerintah pusat menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kembali muncul kemungkinan kenaikan Harga Eceran Tertingi (HET) Elpiji 3 Kg, walaupun belum diketahui secara pasti kapan mulai naiknya. Jika kenaikan itu benar terjadi, sudah dipastikan menambah berat beban ekonomi masyarakat. Karena kenaikan HET akan berdampak pada harga jual Elpiji pada masyarakat di tingkat pengecer di warung- warung. Sebab itu pemerintah Kabupaten Kepahiang pun mulai ambil ancang -ancang memperketat pengawasan seluruh pangkalan gas Elpiji yang ada di wilayah Kabupaten Kepahiang. 

"Berdasar laporan kajian analisis atas usulan kenaikan HET, surat DPC Hiswana Migas Bengkulu Nomor 006/ DPC/ HMI/VIII/2022 tanggal 19 Agustus 2022. Ada kenaikan harga eceran tertinggi gas Elpiji 3 Kg atau gas melon bersubsidi. Yang sebelumnya HET Rp 15.900 per tabung, akan naik menjadi Rp 19.700 per tabung," kata Wakil Bupati Kepahiang, H. Zurdi Nata, S.Ip dalam rapat terkait kenaikan harga eceran tertinggi gas Elpiji 3 Kg, Rabu (12/10). 

Dia melanjutkan, Pemkab Kepahiang meminta agen resmi yang mendistribusikan gas Elpiji 3 Kg dapat memperketat pengawasan terhadap pangkalan supaya menjual sesuai dengan harga eceran tertinggi.

"Sehingga ada jaminan bagi masyarakat yang menggunakannya (Elpiji 3 Kg, red), harganya tak terlalu tinggi, harus sesuai. Sementara, kalau harga di pangkalan sudah tidak benar (Tidak sesuai HET), tentu di warung pengecer menjadi lebih tidak benar lagi," sampai Wabup.

 

BACA JUGA:Soal Data UMKM Penerima BLT BBM, Ini Janji Disperkop UKM!

 

Masih dijelaskan Wabup, di Kabupaten Kepahiang terdapat 158 pangkalan Elpiji yang tersebar di kecamatan hingga desa/ kelurahan. Per tahuannya, kuota Elpiji 3 Kg yang didistribusikan ke Kabupaten Kepahiang mencapai 113 ribu tabung. Jumlah kuota ini pun dinilai mampu mencukupi kebutuhan masyarakat di Kabupaten Kepahiang.

"Namun, harapan kita adanya sinergisitas antara agen, pangkalan dan instansi yang mengawasinya. Dengan kuota yang ada, tidak ada lagi terjadi kelangkaan. Begitupun soal permainan harga, pangkalan yang nakal harus ditindak tegas," tegas Wabup.

Sumber: