2 Objek Wisata Sudah Hasilkan PAD Rp 42 Juta
DOK/RK : PAD : Pemandian Air Putih menjadi salah satu objek wisata yang dibebankan PAD.--
RK ONLINE - Realisasi retribusi tempat rekreasi dan olahraga yang dibebankan kepada Dinas Pariwisata Pemuda dan Olahraga (Disparpora) sebagai OPD pemungut belum memenuhi target. Dari target Rp 50.600.000, hingga kemarin (23/9) realisasinya baru diangka Rp 42 juta. Meski demikian masih ada waktu hingga Desember mendatang untuk mengejar sisa target Pendapatan Asli Daerah (PAD) tersebut.
Kabid Pariwisata Disparpora Kabupaten Lebong Agus Supriadi, SE mengatakan untuk mengejar target yang diberikan, ada 3 kawasan objek wisata yang dibebankan target. Yaitu Danau Picung, Air Putih dan kawasan wisata Pulau Harapan. Hanya saja saat ini baru 2 diantaranya yang menyetor PAD ke kas daerah. Adalah objek wisata Danau Picung dan objek wisata Air Putih. Sementara objek wisata Pulau Harapan belum juga menyetorkan PAD ke kas daerah.
."Sejauh ini baru dua pengelola objek wisata yang menyetorkan PAD, satu lagi belum sama sekali, " kata Agus.
Dirincikannya, pengelola objek wisata Danau Picung sudah menyetorkan PAD sebesar Rp 12 juta dari target Rp 15 juta, Air Putih Rp 30 juta dari target Rp 30 juta. Sementara untuk kawasan Pulau Harapan ditahun 2022 ini ditarget menghasilkan PAD Rp 15 juta.
"Kami sudah dua kali melayangkan surat kepada pengelola objek wisata Pulau Harapan. Hanya saja sejauh ini belum ada tanggapan, " tambahnya.
BACA JUGA:PAD Wisata, Pengelola Pulau Harapan Cueki Disparpora
Dalam surat tersebut, intinya meminta agar segera menyetorkan PAD ke kas daerah. Hanya saja hingga saat ini belum ada respon dari pengelola. "Kami juga sudah berupaya melakukan komunikasi. Dalam waktu dekat kami akan langsung turun kelapangan untuk menanyakan langsung kendala yang dialami pengelola, " tambahnya.
Selama satu tahun, setoran PAD dilakukan per semester. Yaitu pada Juli untuk semester pertama dan Desember untuk semester kedua. Hal tersebut sudah diatur dalam kontrak dengan pengelola 3 objek wisata tersebut.
"Teknisnya dilakukan per semester. Meski demikian lebih cepat tentu lebih bagus jangan sampai menungu sampai Desember, " demikian Agus.
Sumber: