Penularan PMK Terancam Meluas

Penularan PMK Terancam Meluas

DOK/RK : Kadistan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Hernawan, S. PKP--

RK ONLINE - Kadistan Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, Hernawan, S. PKP menyebutkan kalau berdasarkan hasil Lab yang diserahkan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Bengkulu, sapi yang terpapar Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) di Kabupaten Kepahiang terancam semakin meluas.

Sebab dari 5 sapi yang positif PMK di Kabupaten Kepahiang, kini sudah ada 27 sapi yang dinyatakan suspek PMK. Hal ini terjadi lantaran sampel sapi yang terkonfirmasi positif PMK tersebut, diambil acak dari 27 sapi yang berada dalam 6 titik kawasan peternakan di Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan.

"Ada 27 sapi yang berada dalam satu kawasan peternakan dengan sapi yang terkonfirmasi positif PMK. Artinya sapi yang lain suspek atau terindikasi. Semua sapi tersebut dalam pantauan petugas kesehatan hewan dari Bidang Peternakan," ujar Hernawan, Senin (20/6/22).

Untuk mengantisipasi kematian pada sapi yang positif terpapar PMK ini, Hernawan mengatakan jika Distan Kabupaten Kepahiang mengusulkan vaksin dan obat-obatan pada Pemerintah Provinsi Bengkulu. Pemberian obat-obatan dan antibiotik sambung Hernawan, dilakukan untuk mengantisipasi kematian pada sapi yang terjangkit PMK lantaran hilang nafsu makan.

"Mulai dari pengobatan hingga pemberian vitamin dan antibiotik sampai pada peningkatan kebersihan sanitasi kandang, semuannya kami awasi," jelasnya.

Namun demikian kata Hernawan, vaksin khusus saat ini masih diusulkan Pemerintah Provinsi Bengkulu.

"Vaksin khusus PMK sedang diusulkan, mudah-mudahan Bengkulu menjadi salah satu daerah penyaluran vaksin ini. Mengintat tingkat populasi sapi, kerbau, kambing dan domba di daerah kita ini cukup tinggi termasuk di Kabupaten Kepahiang," terang Hernawan.

Dia mengimbau kalau di tengah ancaman penyebaran virus PMK, peternak agar tidak panik sehingga dapat menyikapinya dengan tenang serta langkah-langkah penanganan yang tepat supaya hewan ternak tidak berujung pada kematian.

"Intinya jangan panik, segera laporkan kalau menemukan gejala-gejala klinis pada hewan ternak yang mengarah pada PMK. Kalau ditangani dengan tepat, mudah-mudahan tidak sampai pada kematian," demikian Hernawan.

Pewarta : Reka Fitirani/Krn

Sumber: