Sewa Lapak Pasar Takjil Hingga Rp 500 Ribu, untuk Daerah?

Sewa Lapak Pasar Takjil Hingga Rp 500 Ribu, untuk Daerah?

RK ONLINE - Setelah sebelumnya tidak dibolehkan aktivitas berdagang dengan alasan bisa merusak fasilitas taman. Sekarang Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kepahiang mengizinkan diselenggarakannya pasar takjil di kawasan taman Santoso selama bulan ramadhan ini. Tenda atau lapak didirikan untuk memfasilitasi para pedagang makanan siap saji berjualan di kawasan taman. Meskipun di sana pada dasarnya sudah berdiri pasar kuliner yang sampai saat ini belum termanfaatkan. Ketua Serikat Pedagang Pasar Kepahiang, Abdullah dikonfirmasi RK pada Senin (4/4) menjelaskan, penyelenggaraan pasar takjil ini atas kesepakatan dan hasil rapat serikat pedagang, Dinas Perdagangan dengan Pemerintah Kabupaten Kepahiang. Menurut Abdullah, dari 32 lapak yang disediakan panitia hingga saat ini hanya baru diisi 13 pedagang saja. Karena serikat pedagang sebagai pengelola pasar takjil tidak memiliki pelengkap lapak, sehingga tenda disewakan kepada pihak WO. Lantas, masing-masing pedagang yang menempati lapak pasar takjil berukuran 2 x 2 meter itu pun dibebankan biaya sewa yang besarannya bervariasi. "Lapak nomor 1-10 sewanya Rp 500 ribu, nomor 11-20 sewanya Rp 400 ribu, dan nomor 20-30 Rp 350 ribu. Dari 32 lapak atau tenda yang kita sediakan, baru terisi 13 saja. Yang membedakan harga sewa, itu posisi lapak. Sebab ada yang bagian depan, tengah, dan belakang. Sisa lapak kita kembalikan kepada WO, karena kita juga dibebankan sewa untuk tenda," jelas Abdullah. Penyelenggaraan pasar takjil yang melibatkan serikat pedagang tersebut, kata Abdullah, merupakan agenda tahunan. Hanya saja sejak dua tahun terakhir tidak dilaksanakan karena pandemi Covid-19 lagi naik-naiknya. Disinggung kontribusinya bagi daerah seperti Pendapatan Asli Daerah (PAD), Abdullah belum berkomentar banyak. Menurutnya, hal tersebut ranah instansi terkait untuk menjelaskan. "Tentu ada pendapatan, berapa nominalnya kami akan koordinasi dengan Pemkab dan dinas terkait. Memang ada perbedaan dari tahun sebelum pandemi, saat ini pasar takjil minim pedagang yang berjualan," sampainya. Sementara mengenai pengelolaan pasar takjil dan kontribusi pendapatan bagi daerah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang, Jan Johanes Dalos, S.Sos belum memberikan penjelasannya. Karena kemarin belum dapat ditemui di ruang kerjanya dan nomor ponsel tak bisa dihubungi.   Pewarta : Reka Fitriani/Krn

Sumber: