Nginap di SPBU Baru Dapat Solar

Nginap di SPBU Baru Dapat Solar

Stok Minim, Antren Mengular

RK ONLINE - Sopir ataupun pemilik kendaraan, baik itu warga Kabupaten Kepahiang maupun pengendara yang melintas, semua mengeluhkan sulitnya mendapatkan BBM jenis solar di Kabupaten Kepahiang. Bahkan untuk mendapatkan solar, mereka terpaksa antre hingga nginap 1 malam di SPBU. Seperti yang terjadi di SPBU Kelobak Kecamatan Kepahiang. Pantauan RK, antrean kendaraan sudah mengular hingga ke depan Kantor Satpol PP Kepahiang. Sugandi (30) warga Palembang Sumatera Selatan (Sumsel) menyampaikan, dia terpaksa harus mengantre hingga bermalam di Kabupaten Kepahiang untuk mendapatkan BBM jenis solar. Dirinya mengendarai mobil jenis fuso membawa Sembako tiba di Kepahiang pada Selasa (21/3) sekira pukul 16.00 WIB. "Kemarin sore (Selasa, red) ingin mengisi solar, tapi stok di SPBU Kelobak sudah habis. Terpaksa saya bermalam di Kepahiang, tidur di mobil. Baru pukul 09.30 WIB tadi (Kemarin, red) saya mendapatkan solar. Saya ingin pulang ke Palembang dari Kota Bengkulu," ungkap Sugandi. Sementara itu, Malik (57) warga Taba Tebelet Kecamatan Kepahiang juga ikut mengantre sejak subuh untuk mendapatkan BBM jenis solar guna mengisi kendaraannya. Menurutnya, akibat stok solar minim, dia membuang waktu selama 1 hari untuk mengantre di SPBU. "Kerja saya ini mengangkut material, solar sulit didapatkan seperti ini merugikan kami. Antre sampai sehari, sementara pesanan material sudah banyak. Kalau solar sulit didapatkan, itu sudah kisaran 2 bulan. Namun yang parah, memang baru-baru ini. Atas kondisi ini, kami minta pemerintah bisa segera mencari solusinya agar solar tidak sulit lagi didapatkan," ucap Malik. Terpisah, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabupaten Kepahiang, Jan Johannes Dallos mengatakan, antrean panjang diakibatkan stok BBM jenis terbatas. Informasi pihak SPBU Kelobak, lanjut Dallos, selama ini dalam sehari masuk 16 ton tapi sekarang tinggal 6 ton. "Soal kelangkaan solar, kami sudah konfirmasi langsung ke SPBU. Penjelasan mereka, memang pengiriman sedikit sementara pembelinya banyak. Makanya pengendara yang ingin mendapatkan solar harus antre dan bersabar. Harapan kita ke depan tidak terjadi lagi kelangkaan seperti sekarang," singkat Jan Dalos.   Pewarta : Epran Antoni/Krn

Sumber: