Kilas Balik “Serangan” Covid-19 di Kepahiang

Kilas Balik “Serangan” Covid-19 di Kepahiang

RK ONLINE - Rapid test dan Polymerase Chain Reaction (PCR) warga Tebat Monok yang positif, Selasa (21/4/20) silam ternyata menjadi titik awal "serangan" Covid-19 di Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu. Tidak hanya 1 atau 2 kasus saja, ledakan demi ledakan yang kemudian bermunculan, membuat Kabupaten Kepahiang sempat berada dialam posisi darurat non alam. Seiring berjalan waktu, bak gelombang Tsunami ledakan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kepahiang yang berjumlah 209 kasus dalam sehari, berhasil memecah rekor penambahan kasus positif Covid tertinggi di Provinsi Bengkulu. "Dengan jumlah 29 kasus dalam sehari, penambahan kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kepahiang sempat memecahkan rekor provinsi," ujar Kadis Kesehatan Kabupaten Kepahiang, H. Tajri Fauzan, SKM, M.Si, Senin 3/1/22). Tajri mengungkapkan kalau awalnya kasus positif Covid-19 ini pertama kali diumumkan Bupari Kepahiang Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid, MM, IPU di halaman BKDPSDM, 21 April 2020. Namun sejak saat itu hingga akhir 2020, kasus positif Covid-19 di Kabupaten Kepahiang terus bertambah dan semakin mengkhawatirkan. Pasalnya meskipun pencegahan dan penanganan sudah digencarkan Pemkab melalui Satgas, catatan Dinkes diawal 2021 tetap menunjukan kalau kasus positif Covid masih terus meningkat. "Ini baru awalnya saja. Karena bulan berikutnya kasus terkonfirmasi malah semakin parah," ungkapnya. Sepanjang 2021 lanjut Tajri, ledakan kasus positif Covid-19 yang pertama terjadi 25 April. Saat itu hasil pemeriksaan menggunakan alat PCR, menunjukan kalau sedikitnya 54 warga Kabupaten Kepahiang, diketahui positif sudah terjangkit Covid-19. Angka penambahan kasus itu menurut Tajri, sempat memecah rekor penambahan kasus terbanyak di Kabupaten Kepahiang. Selanjutnya Mei 2021 lalu, ledakan kasus positif Covid-19 yang terjadi di Kabupaten Kepahiang kian mengkhawatirkan. Bagai mana tidak, meskipun tidak terjadi berbarengan hasil pemeriksaan menunjukan kalau hampir keseluruhan, kasus yang bertambah merupakan warga Kelurahan Tangsi Baru Kecamatan Kabawetan. Kejadian ini pula menurut Tajri, sempat membuat informasi sumbing menyebar yang akhirnya sempat membuat masyarakat ketakutan dan mulai mengurangi aktivitas ke arah Kecamatan Kabawetan. "Saat itu sempat heboh karena kasus positif Covid di kelurahan ini tembus hingga 151 kasus. Hal ini sempat membuat kabar hoax beredar dan masyarakat lokal maupun luar mulai takut untuk mengunjungi Kabawetan," lanjutnya. Sementara itu berdasarkan data bulanan kasus Covid-19 yang ada di Dinkes, Tajri menyebutkan bahwa rekor tertinggi jumlah kasus terkonfirmasi terjadi Agustus 2021. Sebab hanya dalam kurun waktu 1 bulan, jumlah kasus postif Covid-19 di Kabupaten Kepahiang bisa bertambah hingga 605 kasus. Jumlah ini meningkat pesat dari penambahan kasus Juli 2020 yang saat itu berjumlah 486 kasus. "Saat itu hanya dalam hitungan hari saja, ledakan kasus terus bertambah banyak. Dari 103 kasus dalam sehari, naik menjadi 209 kasus dalam sehari. Angka ini juga yang membuat angka penambahan kasus harian di Kabupaten Kepahiang, menjadi yang tertinggi di wilayah Provinsi Bengkulu," bebernya. Baca juga : Sepanjang 2021 Kriminalitas dan Pengungkapan di Kepahiang Meningkat Bukan cuma itu saja, Tajri mengakui kalau banyaknya masyarakat yang meninggal dunia dengan hasil diagnosa positif Covid, sempat membuat mereka semakin resah. Namun dengan perjuangan yang tidak kenal lelah, berhasil membuat situasi perlahan mulai membaik. Di sisi lain Tajri mengaku sangat bersyukur kalau program vaksinasi mulai diluncurkan pemerintah. Kabupaten Kepahiang yang selama itu masih bertahan dengan status zona merahnya, perlahan mulai menunjukan membaik. Meskipun sempat kesulitan untuk meyakinkan masyarakat, Tajri mengatakan kalau program vaksinasi berhasil menekan lonjakan kasus Covid-19 di Kabupaten Kepahiang. "Operasi Yustisi dan program vaksinasi terus digalakkan. Hasilnya selain jumlah pasien positif yang terus berkurang, kasus positif Covid baru juga mulai jarang ditemukan," sambungnya. Seperti yang dilansir Radarkepahiang.id awal September 2021 lalu, Tajri menjelaskan jika Kabupaten Kepahiang menuju zona hijau karena Kabupaten Kepahiang hanya memiliki 1 kasus positif Covid sampai akhirnya benar - benar nihil. "Bahkan beberapa kali kami kekurangan stok vaksin. Beruntung ada beberapa pihak yang mau membantu menyuplainya. Sehingga vaksinasi dapat terus dilakukan," sampainya. Hingga akhir 2021, Tajri memaparkan kalau tercatat 2.004 pasien yang dinyatakan positif terpapar Covid-19. Dengan rincian 1.953 pasien sembuh dan 51 pasien meninggal dunia. Sementara untuk capaian vaksinasi, Tajri memastikan untuk tahap I sudah memenuhi target 70 persen dari jumlah wajib vaksin "PR kita tidak hanya membuat viksinasi tahap 2 menyentuh target. Tapi seluruh masyarakat di Kabupaten Kepahiang 100 persen sudah mengikuti vaksinasi ini. Sudah menjadi harapan kita semua kalau Kabupaten Kepahiang harus segera terbebas dari virus ini," demikian Tajri. Pewarta : Jimmy Mayhendra

Sumber: