Gairah Ekspor Bengkulu Menurun Menuai Sorotan Senator

Gairah Ekspor Bengkulu Menurun Menuai Sorotan Senator

RK ONLINE - Setelah empat bulan berturut-turut menurun dan baru kembali meningkat di Juni 2021 lalu, saat ini ekspor di Provinsi Bengkulu kembali menurun. Kondisi ini mendapat sorotan dari Anggota Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Hj. Riri Damayanti John Latief. Dirinya meminta pemerintah daerah untuk mengevaluasi penyebab kembali lesunya ekspor di Provinsi Bengkulu setelah bulan Juni mengalami gairah. "Potensi alam kita melimpah ruah, hasil pertanian surplus. Ini harus dievaluasi, mengapa ekspor kita mengalami penurunan. Pemerintah harus mencarikan solusi terbaik," ujar Riri, Kamis (2/9/21). Alumni Magister Manajemen Universitas Bengkulu ini mengajak untuk membangun keoptimisan peningkatan ekspor. Potensi daerah harus dioptimalkan, masyarakat dan pemerintah juga harus bekerjasama dengan baik. "Jangan sampai ini menandakan kemiskinan kembali naik. Semua harus bekerjasama, produk unggulan harus dioptimalkan semaksimal mungkin. Penyaluran pupuk subsidi untuk petani harus disalurkan tepat sasaran, UMKM juga dibina untuk meningkatkan pendapatannya," tukasnya. Srikandi Himpunan Pengusaha Muda (HIPMI) Provinsi Bengkulu ini menilai mendorong pertumbuhan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dan pertanian dapat menjadi motor penggerak penyelamat kenaikkan ekspor. "Saya yakin para ekonom akan memberikan ide dan gagasannya, ikut andil dalam mencari solusi. Bila bekerjasa dengan baik, saya optimis ekspor kita kembali baik," tutur Riri. Data terhimpun Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Bengkulu, nilai ekspor mengalami penurunan sebesar 35,16 persen jika dibandingkan dengan bulan Juni 2021 yang tercatat sebesar 24,83 juta dollar. Namun meningkat sebesar 79,63 persen apabila dibandingkan dengan bulan Juli 2020 yang tercatat 8,96 juta dollar. Sedangkan total ekspor pada bulan Juli 2021 mencapai 16,10 juta dollar. "Yang patut disyukuri adalah komitmen pemerintah daerah dalam memperjuangkan konektivitas Bengkulu cukup kuat. Tapi belum cukup karena selaku senator masalah konektivitas ini akan saya suarakan terus kepada kementerian terkait. Mohon dukungannya," demikian Riri. Nilai ekspor Provinsi Bengkulu pada bulan Juli 2021 yang melalui Pelabuhan Pulau Baai, Bengkulu mencapai 12,40 juta dollar atau 77,00 persen. Sementara melalui Pelabuhan Sungai Musi/Boom Baru mencapai 2,59 juta dollar atau 16,11 persen, melalui Pelabuhan Tanjung Priok mencapai 1,00 juta dollar atau 6,24 persen). Sedangkan melalui Pelabuhan Tanjung Beringin mencapai 0,10 juta dollar atau 0,65 persen, melalui Soekarno Hatta mencapai 523 dollar atau 0,003 persen, dan melalui Denpasar/Ngurah Rai mencapai 62 dollar atau 0,0004 persen. (**)

Sumber: