Identitas Terduga Pelaku Pencurian Pusaka di Embong Ijuk Sudah Dikantongi

Identitas Terduga Pelaku Pencurian Pusaka di Embong Ijuk Sudah Dikantongi

RK ONLINE - Hingga siang ini, Jumat (16/07/21) pelaku pencurian benda pusaka tongkat keramat berkepala naga di makam Muning Kemalo Sakti di Desa Embong Ijuk Kecamatan Bermani Ilir Kabupaten Kepahiang Provinsi Bengkulu, masih belum ditemukan. Namun kabar teranyar menyebutkan kalau beberapa identitas terduga pelakunya sudah diketahui. "Saat ini untuk kepentingan pencarian terduga pelaku, informasi yang berkaitan dengan identitasnya harus dirahasiakan terlebih dahulu. Agar tidak mempersulit proses pencarian, namun kami pastikan beberapa nama sudah dikantongi," terang Damsir salah satu warga setempat. Lebih lanjut Damsir mengungkapkan kalau bersama perangkat desa, secepatnya akan mengirimkan surat pengaduan secara resmi kepada Bupati Kepahiang Dr. Ir. Hidayatullah Sjahid, MM, IPU. "Iya, tadi sudah kita sampaikan secara lisan ke pemerintah daerah serta pihak kepolisian Polsek Bermani Ilir dan malam ini kita akan kirimkan surat pengaduan secara resmi untuk meminta petunjuk bupati terlebih dahulu," tutupnya. Sementara itu Kapolres Kepahiang Polda Bengkulu AKBP. Suparman, S.IK, MAP melalui Kapolsek Bermani Ilir Iptu. Simatupang, S.Sos membenarkan adanya informasi tentang dugaan pencurian benda pusaka di Desa Embong Ijuk ini. Hanya saja menurutnya saat ini masih belum ada laporan secara resmi yang dilayangkan oleh perwakilan masyarakat Desa Embong Ijuk. "Masih belum ada laporan secara resmi yang kita terima. Namun beberapa informasi terkait hilangnya benda pusaka ini sudah kita ketahui dari masyarakat setempat," singkat Simatupang. Dikonfirmasi terpisah anggota Tim Ahli Cagar Budaya (TACB) Kepahiang, Vivi Herdianti, S.PT, M.Si juga mengaku sudah mengetahui informasi tentang hilangnya warisan budaya yang sudah teregistrasi ini. Namun wanita yang juga menjabat sebagai Kabid Kebudayaan di Dikbud Kabupaten Kepahiang ini menerangkan, pihaknya belum turun ke lokasi karena masih harus melakukan sejumlah persiapan. "Harus dikoordinasikan terlebih dahulu dengan 6 ranggota TACB yang lainnya. Barulah nanti bisa dijadwalkan kapan kami akan ke lokasi," demikian Vivi. Pewarta : Jimmy Mayhendra

Sumber: